Korban Gempa Filipina Capai 72 Orang, Paling Mematikan Sejak 2013

Manila: Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitudo di Filipina tengah terus meningkat menjadi 72 orang, menurut laporan terbaru badan penanggulangan bencana pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Gempa yang mengguncang kawasan Visayas Tengah pada 30 September itu juga mengakibatkan 294 orang luka-luka, menjadikannya bencana gempa paling mematikan di negara tersebut sejak 2013.

Seluruh korban jiwa tercatat berada di wilayah Visayas Tengah, dengan peningkatan tiga korban dari laporan sebelumnya.

Gempa dangkal yang berpusat di lepas pantai Pulau Cebu itu memicu kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk jaringan listrik, jembatan, dan sejumlah bangunan bersejarah.

Kerusakan infastruktur

Beberapa gereja berusia lebih dari 100 tahun runtuh, jalur transportasi terputus di sejumlah area, sementara bangunan rumah dan komersial mengalami kerusakan berat.

Gempa berkekuatan 6,9 magnitudo ini tercatat sebagai yang paling mematikan sejak 2013, ketika gempa 7,2 magnitudo melanda Pulau Bohol dan menewaskan 222 orang.

Letak geografis Filipina di Cincin Api Pasifik membuat negara tersebut rawan bencana, dengan rata-rata 800 gempa setiap tahun meski sebagian besar tidak terasa oleh manusia.

Operasi kemanusiaan dan kondisi terkini

Tim penyelamat terus melakukan evakuasi korban dari reruntuhan bangunan, menyalurkan bantuan darurat ke para pengungsi, serta memperbaiki infrastruktur vital.

Pemerintah Filipina mengerahkan semua sumber daya untuk penanganan darurat, termasuk tim medis dan logistik ke wilayah terdampak.

Dukungan masyarakat internasional juga mulai mengalir sebagai bentuk solidaritas menghadapi bencana yang kerap melanda kawasan ini.


(Muhammad Adyatma Damardjati)