Batik Dinilai Bisa Kembangkan Potensi Penyandang Disabilitas

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam kegiatan BISA Fest: Pesona Batik Nusantara Sahabat Inklusi. Foto: Istimewa.

Batik Dinilai Bisa Kembangkan Potensi Penyandang Disabilitas

Medcom • 4 August 2024 15:45

Jakarta: Batik dinilai mampu mengembangkan potensi para penyandang disabilitas. Apalagi, budaya bangsa itu sudah memiliki nilai ekonomi yang tinggi saat ini.

"Batik yang di masa lalu lekat dengan budaya. Sedangkan saat ini, batik juga memiliki nilai ekonomi dengan berbagai nilai tambah yang dimiliki sebagai sebuah produk industri kreatif," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moedijat melalui keterangan tertulis, Minggu, 4 Agustus 2024.

Hal itu disampaikan wanita yang akrab disapa Rerie itu dalam sambutan pada acara BISA Fest: Pesona Batik Nusantara Sahabat Inklusi. Kegiatan tersebut diselenggarakan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Direktorat Event Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan Komisi X DPR RI.

Kegiatan BISA Fest: Pesona Batik Nusantara Sahabat Inklusi diikuti Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Event Daerah Kemenparekraf Arum Damarintyas, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, Perajin batik alusan Prayuda Reza Subowo, perwakilan Perkumpulan Samyasamatva Indonesia Anggiasari Puji Aryati, dan para peserta BISA Fest para perajin batik dari komunitas difabel di Yogyakarta. 
 

Baca juga: Meningkatkan Inkubasi Bisnis Ekonomi Kreatif Demi Pertumbuhan yang Merata

Namun, butuh peran seluruh pihak dalam meningkatkan peran penyandang disabilitas di industri kreatif, khususnya batik. Peran tersebut dinilai harus dijalankan oleh pemerintah daerah (pemda) dan Kemenparekraf.

"Pemerintah Daerah dan Kemenparekraf harus memberikan dukungan dengan memberikan kesempatan dan mengakomodasi sejumlah kebutuhan khusus kepada para penyandang disabilitas agar bisa berperan aktif dalam keseharian untuk meningkatkan produktivitas mereka," ungkap dia.

Beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu membangun jaringan. Terutama jaringan pelaku industri dengan para penyandang disabilitas dalam berbagai kegiatan.

Selain itu, kolaborasi pemerintah, masyarakat dan sektor swasta harus dibangun dengan baik. Sehingga, pengembangan batik oleh para penyandang disabilitas dapat berkelanjutan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)