Universitas Muhammadiyah Luwuk didukung JOB Tomori menginisiasi program Adopsi Karang sebagai upaya pelestarian lingkungan (Foto:Dok.Metro TV)
7 September 2024 22:36
Banggai: Dalam rangka mewujudkan komitmen kebijakan lindung lingkungan, Universitas Muhammadiyah Luwuk yang didukung JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi atau JOB Tomori sebagai kontraktor kontrak kerja sama di bawah pengawasan SKK Migas, selalu berperan aktif dalam usaha pelestarian lingkungan. Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah menginisiasi program Adopsi Karang.
Adopsi Karang merupakan sebuah program konservasi yang memungkinkan masyarakat baik individu atau organisasi untuk melakukan upaya konservasi dan restorasi karang. Melalui kegiatan Adopsi Karang, masyarakat berkontribusi secara finansial dalam upaya konservasi dan restorasi karang. Dana dari masyarakat kemudian digunakan untuk menanam bibit karang.
Universitas Muhammadiyah Luwuk juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai menjalankan program ini di daerah Kilo Lima, Luwuk, Sulawesi Tengah.
Adapun pemilihan lokasi di Kilo Lima didasarkan pada pertimbangan khusus. Daerah tersebut dinilai sangat baik untuk pertumbuhan karang dan telah lama menjadi daerah wisata bawah laut sehingga saat terumbu karang di wilayah itu hidup dengan sempurna, maka wisata di Kilo Lima pun diharapkan juga akan berkembang.
“Saya tentunya sebagai rektor dan akademisi sangat mengapresiasi karena ini juga bagian dari persoalan lingkungan. Terkait dengan Kilo Lima, itu tempat wisata ya, sehingga bisa menjadi sumber tempat mereka atau tempat orang-orang untuk datang ke situ dalam rangka wisata terumbu karang,” kata Rektor Universitas Muhammadiyah Luwuk Dr. Sutrisno K. Djawa SE, MM.
Selain program Adopsi Karang, Universitas Muhammadiyah Luwuk dan JOB Tomori juga melaksanakan program lainnya yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan, yaitu program Revegetasi Hutan Mangrove. Mereka telah melakukan penanaman ribuan bibit mangrove di Desa Serese, Kabupaten Banggai.
Upaya pelestarian mangrove untuk menjaga ekosistem pantai ini menuai apresiasi dari aparat desa setempat.
Karman Padekes selaku Kepala Desa Serese, Kabupaten Banggai, menjelaskan, “Peran masyarakat terhadap penanaman mangrove ini adalah untuk menjaga ekosistem yang ada di sekitaran mangrove dan tepian pantai.”
“Saya mengajak seluruh masyarakat agar bisa membantu pemerintah desa, khususnya untuk menjaga kelestarian mangrove sehingga bisa terjaga hari ini dan selamanya. Nanti yang menikmati adalah kita, serta untuk memajukan perekonomian,” kata Karman menambahkan. (Metro TV/Amanda Komaling)