Kemendes-PDT Kebut Pembangunan Huntap bagi Korban Bencana di Lembursawah Sukabumi

Kemendes-PDT Kebut Pembangunan Huntap bagi Korban Bencana di Lembursawah Sukabumi

Benny Bastiandi • 24 December 2024 05:00

Jakarta: Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal mendorong percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga korban bencana hidrometeorologi basah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pasalnya, di beberapa lokasi, lahan tempat tinggal mereka sudah tak mungkin lagi ditinggali.

Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto mengatakan, salah satu titik terdampak bencana yang kondisinya cukup parah berada di Desa Lembursawah Kecamatan Pabuaran. Di lokasi itu terdapat sebanyak 297 kepala keluarga yang harus direlokasi.

"Kami turut prihatin dengan kondisi rumah warga yang sudah tak mungkin dihuni lagi," kata Yandri saat meninjau lokasi terdampak bencana di Desa Lembursawah, Senin, 23 Desember 2024.

Yandri mengaku akan berupaya agar proses pembangunan huntap bagi 297 KK di Desa Lembursawah bisa segera terlaksana. Bahkan Yandri sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB membahas rencana relokasi bagi warga Desa Lembursawah yang terdampak bencana.

"Saya sudah melakukan koordinasi langsung dengan Kepala BNPB  tentang relokasi Desa Lembursawah ke lokasi yang baru. Nanti di lokasi yang baru akan kita bangun huntap untuk 297 KK yang rumahnya tak mungkin lagi ditempati," tuturnya. 
 

Baca juga: 14 Kecamatan Terdampak Bencana di Sukabumi Sudah Tertangani

Kemendes-PDT segera mematangkan persiapan pembangunan huntap di wilayah itu. Sehingga ke depan masyarakat berkehidupan lebih aman dan nyaman 

"Kami akan segera melakukan rapat dengan para stake holder di pemerintah pusat agar secepatnya dilaksanakan pembangunan huntap bagi warga Desa Lembursawah," imbuhnya.

Yandri menuturkan kunjungannya ke Kabupaten Sukabumi untuk memastikan lebih spesifik wilayah yang terdampak bencana. Terutama memastikan kondisi para pengungsi serta pemenuhan berbagai kebutuhan dasar mereka.

"Jangan sampai ada pengungsi yang kekurangan. Harus dipastikan semua kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi," pungkasnya.

Bentuk satgas 


Upaya pemulihan pascabencana di Kabupaten Sukabumi sampai sekarang masih dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Saat ini tengah dilakukan pendataan rumah dan infrastruktur yang rusak akibat bencana di 39 kecamatan.

"Untuk mempercepat pendataan, kami memang perlu dibentuk satgas. Diharapkan, dengan adanya satgas ini maka akan ada percepatan pendataan rumah dan infrastruktur yang rusak," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, pada kegiatan bimbingan teknis pendataan di Pendopo Sukabumi, Senin.

Satgas berasal dari unsur TNI, Polri, dan mahasiswa. Mereka berjumlah 120 orang. Secara teknis, mereka nanti akan disebar ke 39 kecamatan yang terdampak bencana. Di lokasi, mereka mereka akan mendata kembali 3.482 rumah rusak berat, 2.066 rusak sedang, dan 4.047 rusak ringan. 

"Sehingga dari pendataan itu menghasilkan data yang akurat, mana yang betul-betul rusak berat, sedang, maupun ringan," jelas Ade. 

Saat ini dari 39 kecamatan terdampak, tersisa tiga kecamatan berstatus tanggap darurat. Sisanya 36 kecamatan sudah ditetapkan masuk masa transisi. 

"Besok (Selasa), tiga kecamatan yang berstatus tanggap darurat bencana akan dievaluasi. Mudah-mudahan hasilnya bisa masuk masa transisi," terang dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)