Jerman Cari Solusi Perdagangan dengan Tiongkok

Ekonomi Jerman. Foto: Unsplash.

Jerman Cari Solusi Perdagangan dengan Tiongkok

Arif Wicaksono • 16 June 2024 12:41

Berlin: Jerman akan membuat solusi perdagangan dengan Tiongkok mengenai masalah tarif impor kendaraan listrik. Jerman berharap pembicaraan dalam beberapa minggu mendatang dapat mencegah meningkatnya konflik perdagangan antar kedua negara.
 

baca juga:

Investor Mulai Yakin dengan Ekonomi Jerman


Pemerintahan Kanselir Olaf Scholz mendorong solusi bersahabat setelah Uni Eropa mengancam akan mengenakan tarif anti-subsidi untuk melindungi produsen mobil Eropa dari persaingan dengan mobil murah Tiongkok.

Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, suara Jerman mempunyai pengaruh besar dan produsen mobil terkemuka di negara tersebut sangat menentang tarif Uni Eropa (UE) karena tindakan pembalasan dapat merugikan bisnis mereka di pasar Tiongkok yang luas.

 “Sangat diharapkan untuk mencapai solusi damai, namun jelas juga tindakan serius diperlukan di pihak Tiongkok,” kata juru bicara Jerman dalam konferensi pers reguler dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 16 Juni 2024.

 Berbicara pada pengarahan yang sama, juru bicara Kementerian Perekonomian Jerman mengatakan UE harus menemukan solusi yang sesuai dengan norma-norma Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

 Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck akan melakukan perjalanan ke Tiongkok minggu depan. Habeck tidak akan terlibat dalam negosiasi tarif secara langsung namun mendorong kondisi perdagangan yang lebih adil dalam pertemuan dengan para pejabat Tiongkok.

Jerman ingin mencegah pemberlakuan tarif mobil atau setidaknya melunakkannya. Produsen mobil Jerman adalah kelompok yang paling rentan terhadap tindakan balasan dari Tiongkok karena hampir sepertiga dari penjualan mereka berasal dari Tiongkok.

Juru bicara Scholz mengatakan pada pengarahan awal pekan ini bahwa solusi damai lebih baik daripada hambatan perdagangan lebih lanjut.

“Kita perlu memfasilitasi perdagangan global,” katanya

tindakan balasan Tiongkok

Sebagai tanda meningkatnya eskalasi, perusahaan-perusahaan Tiongkok secara resmi telah mengajukan permohonan penyelidikan anti-dumping terhadap impor daging babi dari UE.
Ancaman tindakan balasan Tiongkok terhadap daging babi Uni Eropa membuka sebuah front baru dalam ketegangan bilateral dalam salah satu hubungan dagang utama dunia, namun mungkin dipandang tidak terlalu memberikan hukuman terhadap Berlin.

 “Investigasi Tiongkok terhadap daging babi UE dapat ditafsirkan sebagai pilihan khusus untuk menghindari kerugian bagi Jerman, yang membantu mencegah atau melunakkan tarif UE. Spanyol dan Prancis, yang merupakan pemasok utama daging babi, pro-tarif,” kata Analis di Economist Intelligence Unit Chim Lee.

Kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan perdagangan telah melanda Eropa ketika negara-negara masih dalam masa pemulihan dari guncangan ekonomi akibat pandemi ini, inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi, serta krisis energi setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

Jerman berusaha mengurangi risiko perekonomiannya karena terlalu bergantung pada Tiongkok. Namun pada saat yang sama mendorong akses pasar yang lebih besar bagi perusahaan-perusahaannya sendiri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)