Tren Bullish Harga Emas Dunia Bisa Sentuh USD2.700

Ilustrasi. Foto: Freepik

Tren Bullish Harga Emas Dunia Bisa Sentuh USD2.700

Annisa Ayu Artanti • 5 October 2024 10:45

Jakarta: Harga emas (XAU/USD) diproyeksikan terus bergerak dalam tren bullish selama minggu ini.
 
Kombinasi indikator teknis Moving Average yang terbentuk saat ini menguatkan tren ini, menunjukkan dominasi bullish di pasar emas.
 
Menurut Analisa Andy Nugraha, dari Dupoin Indonesia, hingga akhir minggu ini, XAUUSD memiliki potensi untuk naik hingga mencapai USD2.700.
 
Namun, jika ada pembalikan tren (reversal), harga emas berpotensi turun hingga level USD2.625.
 
Momentum bullish ini juga didukung oleh beberapa faktor fundamental. Salah satunya adalah ketidakpastian geopolitik, terutama konflik di Timur Tengah, menambah dorongan bagi investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas.
 
"Risiko konflik yang terus meningkat di wilayah tersebut menjadi katalis positif bagi emas, yang secara tradisional diandalkan dalam situasi krisis global," tulis dia dikutip pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
 
Pada Kamis, 3 Oktober 2024 kelompok Hizbullah meluncurkan sekitar 230 proyektil dari Lebanon menuju wilayah Israel, sementara Israel melancarkan serangan balik pada hari Jumat, 4 Oktober 2024 yang menargetkan markas intelijen Hizbullah di Beirut.
 
Baca juga: 

Harga Emas dalam Tekanan, Fokus Pasar Tertuju pada Data Ini




Ilustrasi. Foto: Bappebti
 
"Dengan meningkatnya ketegangan, risiko perang besar-besaran di kawasan itu semakin mendukung pergerakan emas menuju tren bullish," ujar dia.
 
Dari sisi makroekonomi, data ekonomi Amerika Serikat yang beragam menjadi faktor penentu arah kebijakan moneter The Fed yang juga memengaruhi harga emas.
 
Data Indeks Manufaktur ISM AS yang stabil di angka 47,2 pada bulan September tetap menunjukkan kontraksi dalam sektor manufaktur AS.
 
Di sisi lain, lowongan pekerjaan AS mengalami kenaikan pada Agustus, mencapai 8,04 juta, yang merupakan level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
 
Meskipun demikian, angka tersebut tidak cukup kuat untuk mengubah ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada November.
 
Menurut alat prediksi FedWatch dari CME Group, peluang The Fed menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan November turun menjadi sekitar 37 persen, dari 53 persen pada awal pekan.
 
Hal ini menunjukkan pelaku pasar masih memprediksi adanya kebijakan pelonggaran moneter dari The Fed, yang dapat memberikan tekanan tambahan pada dolar AS dan, pada akhirnya, mendukung harga emas.
 
Secara keseluruhan, kombinasi faktor teknikal dan fundamental menunjukkan bahwa harga emas memiliki potensi besar untuk melanjutkan tren bullish minggu ini.
 
Namun, volatilitas pasar tetap tinggi, sehingga investor perlu berhati-hati terhadap potensi pembalikan yang dapat mengarah pada penurunan harga emas jika kondisi pasar berubah secara signifikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)