Jepang. Foto: Unsplash.
Tokyo: Inflasi layanan bisnis ke bisnis (BtoB) secara tahunan Jepang meningkat pada bulan kedua hingga mencapai 2,3 persen pada Maret 2024.
Dikutip dari
Channel News Asia, Rabu, 24 April 2024, kenaikan inflasi ini menunjukkan perusahaan terus mengabaikan kenaikan biaya tenaga kerja berkat prospek kenaikan upah yang berkelanjutan.
Data tersebut menggarisbawahi pandangan Bank of Japan (BOJ) kenaikan harga jasa akan menggantikan inflasi yang disebabkan oleh biaya sebagai pendorong utama kenaikan harga, dan membantu mempertahankan inflasi di sekitar target dua persen.
Kenaikan indeks harga produsen jasa dari tahun ke tahun, yang mengukur tarif yang dibebankan perusahaan satu sama lain untuk jasa, mengikuti kenaikan sebesar 2,2 persen di Februari.
Prasyarat menaikkan suku bunga
Pergerakan harga jasa diawasi dengan ketat oleh BOJ sebagai indikator utama kenaikan upah dan inflasi secara bersamaan sebagai salah satu prasyarat untuk menaikkan suku bunga.
BOJ sudah mengakhiri delapan tahun suku bunga negatif dan sisa-sisa kebijakan tidak lazim lainnya pada bulan lalu. BOJ sekaligus membuat perubahan bersejarah dari stimulus moneter besar-besaran selama beberapa dekade yang bertujuan untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Investor pun sedang menunggu langkah selanjutnya BOJ untuk menaikan suku bunga lagi sebagai bentuk kembalinya daya beli serta konsumsi di Jepang.