Ilustrasi. Medcom.id
Jakarta: Masyarakat diminta tidak terprovokasi oknum tertentu dalam gerakan aksi peringatan Hari HAM sedunia yang jatuh pada 10 Desember 2024.
Peneliti Centre for Islamic and Ethnic Studies (CIE), Muhammad Chaerul, menduga gerakan demo hari HAM itu berpotensi ditunggangi oleh pihak yang ingin menggiring opini.
"Saya mencium aroma tak sedap, ada pihak-pihak yang menunggangi isu tersebut untuk mendeskreditkan institusi Polri. Apalagi saat ini berembus kencang wacana agar Polri dikembalikan ke TNI atau di bawah Kemendagri," kata Chaerul dalam keterangan pers, Senin, 9 Desember 2024.
Dia melihat tuntutan yang bakal disampaikan oleh beberapa kelompok tersebut menyinggung soal tingkah oknum polisi yang saat ini mendapatkan sorotan publik. Kendati demikian dia menyakini masyarakat terkini sudah cerdas memilah antara isu ditunggangi atau murni.
"Saya yakin rakyat sudah cerdas, tidak mau dibodoh-bodohin. Kasus yang sekarang terjadi pada polisi juga sudah ditangani dengan baik dan diusut secara tuntas, transparan dan masyarakat bisa melakukan kritikan secara langsung," jelasnya.
Menurut Chaerul Polri saat ini masih memperlihatkan sikap tegas kepada anggota kepolisian yang terlibat masalah. "Justru ini membuktikan betapa kinerja Pak (Kapolri) Listyo Sigit bagus sekali. Kasus-kasus yang melibatkan oknum Polisi langsung ditindak cepat. Gak ada yang ditutup-tutupi, justru ini bentuk nyata transformasi Polri yang dekat dengan rakyat," ujarnya.