Tumpukan Sampah Tak Terangkut ke TPA di Bandung Diperkirakan Capai 29 Ribu Ton

Antrean truk sampah yang hendak masuk ke TPA Darurat Sarimukti di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat 1 September 2023. (Medcom.id)

Tumpukan Sampah Tak Terangkut ke TPA di Bandung Diperkirakan Capai 29 Ribu Ton

Media Indonesia • 14 October 2023 14:27

Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar), memperkirakan masih terdapat 29.000 ton sampah yang belum terangkut ke TPA Darurat Sarimukti. Sampah-sampah tersebut kini masih menumpuk di sejumlah TPS yang ada di Kota Bandung.

"Hingga 12 Oktober, terdapat 7.049 ritase atau 29.000 ton sampah masih tertahan di TPS. Pengangkutan sampah ini tidak mungkin bisa diselesaikan hingga masa darurat sampah berakhir pada 25 Oktober 2023," jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Ema pun akan meminta masa darurat diperpanjang serta penambahan ritase ke TPA Darurat Sarimukti. Saat ini ritase dibatasi, jika Kota Bandung bisa mengirim sampah 200 rit per hari ke TPA Sarimukti, berarti dibutuhkan waktu 35 hari untuk menyelesaikan darurat sampah ini.

"Kita minta tambahan kuota ritase ke Pemprov Jabar untuk pembuangan sampah ke TPA Sarimukti, supaya penumpukan sampah di Kota Bandung ini segera teratasi," ungkapnya.

Menurut Ema, produksi sampah paling dominan di Kota Bandung berasal dari pasar. Pihaknya pun mendorong, adanya perubahan dalam tata kelola sampah di pasar-pasar. 
?
Kini pemkot dihadapkan dengan beberapa kendala, seperti kuota ritase yang di miliki tersisa 127 ritase, padahal untuk menyelesaikan penumpukan sampah dibutuhkan 7.000 rit. Sampah dari pasar paling dominan, persoalannya sangat luar biasa kalau kinerja sampah pasar tidak berubah.

"Dengan demikian permasalahan sampah perlu dilakukan secara kolektif. Perlu partisipasi aktif dari berbagai instansi, maupun elemen masyarakat agar permasalahan sampah tidak terus berlanjut. Kita juga perlu reduksi perilaku masyarakat yang buang sampah di jalan," tambahnya.

Masih terkait dnegan permasalahan sampah, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono juga meminta dukungan para ulama dan tokoh agama untuk turut membantu menyelesaikan masalah sampah. Karena para ulama dan tokoh agama memiliki pengaruh yang besar di masyarakat.

"Edukasinya bisa melalui dakwah dan sebagainya. Sosialisasi juga perlu diberikan agar masyarakat paham. Para ulama dan tokoh agama memiliki peran strategis di Masyarakat, tanpa dukungan ulama dan tokoh agama, program pembangunan Pemkot Bandung tentu sulit tercapai," imbuhnya.

Bambang menambahkan, saat ini yang sedang dihadapai dan kondisi darurat itu soal sampah. Ini menjadi sebuah permasalahan, kalau hanya mengandalkan pemerintah, harus sama-sama diselesaikan. Atas hal itu, Bambang mengajak kepada para ulama dan tokoh agama untuk mengajak masyarakat menangani sampah dari sumbernya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)