Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 21 November 2023 14:49
Beijing: Jajak pendapat yang dilakukan oleh 89 pakar dari industri dan akademisi menuturkan Tiongkok bisa mengurangi emisi karbon sebelum 2030. Hal ini karena negara Tirai Bambu itu diprediksi berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target mencapai puncak emisi karbon dioksida akibat pemanasan iklim sebelum 2030.
Dalam jajak pendapat yang dikumpulkan oleh Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA ), lebih dari 70 persen responden mengatakan Tiongkok, penghasil emisi karbon dioksida terbesar di dunia, akan mampu memenuhi target tersebut.
"Namun, para ahli masih khawatir mengenai seberapa tinggi puncak emisi yang akan dicapai dibandingkan dengan tingkat sebelumnya,” kata CREA, dan mayoritas responden memperkirakan total emisi setidaknya 15 persen lebih tinggi dibandingkan tingkat pada tahun 2020 dikutip dari The Business Times, Selasa, 21 November 2023.
Keraguan muncul terhadap kemampuan Tiongkok untuk memenuhi janjinya pada 2030, karena pihak berwenang terus menyetujui puluhan pembangkit listrik tenaga batu bara baru untuk memenuhi permintaan energi yang meningkat dan menghindari terulangnya pemadaman listrik yang melanda negara tersebut pada 2021.
Namun CREA mengatakan responden, termasuk 64 responden yang berbasis di Tiongkok, lebih optimis terhadap kemampuan Tiongkok dalam mencapai tujuannya dibandingkan tahun lalu, dengan mayoritas percaya bahwa kondisi ekonomi pasca pandemi mempercepat transisi energi