Kebutuhan Energi Melonjak, Peluang Kolaborasi LNG, CNG dan Bioenergi Terbuka

Ilustrasi. Foto: Dok istimewa

Kebutuhan Energi Melonjak, Peluang Kolaborasi LNG, CNG dan Bioenergi Terbuka

Eko Nordiansyah • 10 December 2025 18:33

?Jakarta: PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) membuka peluang kolaborasi dengan pelaku bisnis dalam penggunaan bersama fasilitas LNG, CNG, bioenergi, dan fasilitas penyimpanan BBM. PLN EPI sebagai satu-satunya pintu pengadaan energi primer untuk PLN Group berhasil mengelola pasokan energi primer untuk PLN.

“Batubara berkembang dari 74 juta ton pada 2023 menjadi hampir 100 juta ton tahun ini. Untuk gas, kami mengelola sekitar 1,2 miliar standar kaki kubik per hari di tahun 2023 dan tahun depan berpotensi mencapai 1,4 miliar standar kaki kubik per hari termasuk 104 kargo LNG ,” kata Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 10 Desember 2025.

Selain batu bara dan gas, PLN EPI juga mengembangkan energi bersih seperti bioenergi. Rakhmad mengungkapkan, pasokan bioenergi dari PLN EPI tahun ini mencapai hampir 2.6 juta ton, sementara untuk tahun depan diharapkan jumlahnya bisa mendekati 3.7 juta ton.

Ditinjau dari permintaan, kebutuhan energi nasional diperkirakan tumbuh sekitar dua persen per tahun hingga 2035. Sektor ketenagalistrikan menjadi pendorong terbesar dengan proyeksi pertumbuhan rata-rata 5.3 persen per tahun, didorong elektrifikasi dan melonjaknya kebutuhan listrik dari pusat data, kawasan industri, hingga kendaraan listrik.

“Meski energi baru terbarukan akan meningkat drastis, gas dan batu bara tetap memegang peran dominan dalam bauran energi pembangkitan hingga satu dekade mendatang. Gas akan tumbuh rata rata 4–6 persen per tahun dan bioenergi tumbuh rata-rata 15–17 persen per tahun. Semua energi primer di kelistrikan naik kecuali minyak,” ujar Rakhmad.
 



(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)

Buka peluang bisnis bagi investor dan mitra

Sejalan dengan proyeksi tersebut, PLN EPI membuka peluang bisnis bagi investor dan mitra industri. Pada sektor BBM, kapasitas tangki milik PLN Group mencapai 800 ribu kilo liter di seluruh Indonesia namun hanya terutilisasi sekitar 45 persen dan diharapkan akan turun terus dengan program de-dieselisasi dan gasifikasi.

“Kami menawarkan skema kerja sama untuk pemanfaatan kapasitas tangki yang idle, baik untuk kebutuhan industri maupun trading,” katanya.?

?Peluang berikutnya adalah penggunaan bersama infrastruktur gas. PLN EPI saat ini sedang membangun jaringan midstream LNG di klaster Nias, Sulawesi–Maluku, Nusa Tenggara, hingga Papua Utara. Infrastruktur ini dirancang untuk menurunkan biaya midstream, menciptakan virtual pipeline gas, dan membuka pasar bagi industri serta komersial di luar Jawa.

“Kami terbuka apabila ada pengguna lain yang akan bersama memanfaatkan fasilitas sehingga biaya midstream yang murah dapat dinikmati bersama sekaligus menciptakan pasar baru pengguna gas untuk mendukung ketahanan energi nasional,” jelasnya.

Kapasitas CNG plant milik PLN Grup di Tambak Lorok, Gresik, Grati, dan Muara Tawar memiliki potensi utilisasi lebih dari 60 BBTUD namun belum dimanfaatkan. Dengan fleksibilitas alokasi gas dari pemerintah, kapasitas idle ini bisa dibuka untuk sektor industri dan komersial sehingga produsen hulu migas dapat meningkatkan produksinya.

Pada sektor bioenergi, PLN EPI mencatat potensi bioenergi nasional mencapai 83 juta ton per tahun dengan utilisasi aktual sekitar 20 juta ton. Untuk itu, PLN EPI mengembangkan ekosistem biomassa bersama mitra yang mencakup fasilitas produksi dan transportasi untuk mengagregasi pasokan baik untuk kebutuhan cofiring PLN sekaligus membuka pasar non-PLN termasuk ekspor.

“Kebutuhan PLN hanya 10 juta ton. Artinya, peluang bisnis bioenergi di luar PLN masih sangat besar,” ujarnya.

Di sisi pendanaan, PLN EPI memperkirakan kebutuhan pendanaan sebesar Rp16 triliun sampai dengan Rp18 triliun pada periode 2025–2030 yang mencakup modal kerja dan belanja investasi yang bisa berbentuk berbagai skema pendanaan seperti project financing, structured leasing, supplier financing, atau trade financing.

“Kami siap berdiskusi dengan mitra bisnis potensial termasuk institusi keuangan agar pasokan energi primer berjalan tidak hanya andal, tetapi juga kompetitif dan berkelanjutan,” tutup Rakhmad.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Eko Nordiansyah)