Ilustrasi perdagangan saham di BEI. Foto: MI/Susanto.
Husen Miftahudin • 9 December 2025 09:30
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi ini melanjutkan penguatan setelah berhasil mencetak rekor tertinggi baru pada penutupan perdagangan kemarin. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa, 9 Desember 2025, IHSG berada di posisi 8.743,209.
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.21 WIB, IHSG sempat naik-turun sebelum akhirnya berhasil menguat 15,708 poin setara 0,18 persen ke level 8.726,403.
Adapun sebanyak 235 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara, 281 saham lainnya melemah dan 189 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.21 WIB sebanyak Rp3,899 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 8,701 miliar saham.
(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
IHSG berpotensi koreksi
Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG berpotensi koreksi hari ini. "Diperkirakan support IHSG 8.650-8.690 dan resist IHSG 8.730-8.750," ungkap Fanny dalam analisis hariannya.
Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG pada perdagangan kemarin (8/12) ditutup naik 0,9 persen, disertai dengan
net buy asing sebesar Rp438 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, GOTO, BUMI, AMRT, dan IMPC.
Sementara itu, indeks-indeks
saham Wall Street melemah pada perdagangan Senin (8/12), seiring investor memilih bersikap
wait and see keputusan The Fed pada pertemuan terakhir tahun ini. Pasar menanti keputusan suku bunga serta arah kebijakan yang akan disampaikan Ketua The Fed Jerome Powell. Indeks S&P 500 tercatat turun 0,5 persen, Nasdaq Composite melemah 0,4 persen, dan Dow Jones Industrial Average melemah 0,6 persen.
Di sisi lain, Bursa Asia beragam pada awal pekan ini, Senin (8/12). Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,05 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,07 persen, Taiex Taiwan naik 0,35 persen, Kospi Korea Selatan naik 0,05 persen, dan ASX 200 Australia turun 0,34 persen. Sementara itu, Straits Times Singapura turun 0,09 persen dan FTSE Malaysia turun 0,36 persen.