Perfilman Indonesia Dinilai Sedang Mengalami Era Keemasan

Ardi dan Arya Setiadharma bersama aktris peraih Piala Citra, Acha Septriasa meluncurkan Avarta Media. Dok. Instagram Acha Septriasa

Perfilman Indonesia Dinilai Sedang Mengalami Era Keemasan

Achmad Zulfikar Fazli • 11 December 2025 00:41

Jakarta: Perfilman Indonesia dinilai sedang mengalami era keemasaannya. Pada tahun lalu, ada 126 juta tiket terjual dan penonton haus akan konten berkualitas.

Hal ini disampaikan pengusaha muda Arya Setiadharma dalam peluncuran Avarta Media. Avarta Media didirikan pengusaha kembar Ardi dan Arya Setiadharma, bersama aktris peraih Piala Citra, Acha Septriasa.

"Perfilman Indonesia sedang mengalami era keemasan, pangsa pasar lokal 65%, 126 juta tiket terjual tahun lalu, dan penonton yang haus akan konten berkualitas. Avarta Media hadir untuk memenuhi permintaan tersebut," ujar Arya dalam keterangannya, Rabu, 10 Desember 2025.

Dia menjelaskan pihaknya akan membawa disiplin modal ventura ke dalam penceritaan kreatif, seperti mengidentifikasi talenta, mengelola risiko melalui slate yang terdiversifikasi, dan membangun franchise dengan nilai jangka panjang.

"Dengan rekam jejak Virtuelines dan visi kreatif Acha, kami siap memproduksi film yang sukses secara komersial maupun artistik," ujar Arya.

Setelah 20 tahun berkarier dengan membintangi 55 film, Acha Septriasa mengaku memahami hal yang membuat penonton Indonesia tertawa, menangis, dan berpikir. Sebagai Co-Founder Avarta Media, dia tak sekadar meminjamkan namanya, tapi juga aktif membentuk slate kreatif.

"Kami berkomitmen pada cerita yang menghibur sekaligus bermakna, film yang mencerminkan pengalaman Indonesia sambil memenuhi standar internasional. Industri ini telah memberikan banyak kepada saya. Avarta Media adalah cara saya membalas," ujar Acha Septriasa.
 

Baca Juga: 

Ini 10 Film Paling Dicari di Google Indonesia 2025


Avarta Media mengintegrasikan Virtuelines Entertainment, sebuah fund perfilman yang secara bertahap telah membangun portofolio film Indonesia beragam. Sejak 2023, Virtuelines telah berinvestasi di lebih dari delapan film layar lebar yang menjangkau lebih dari empat juta penonton, termasuk film sukses box office Qodrat 2 (dua juta lebih penonton, tayang di enam negara) dan film horor eksorsisme Katolik pertama di Indonesia, Kuasa Gelap (1,47 juta penonton).

Avarta Media, melalui Virtuelines Entertainment, telah membangun hubungan strategis dengan rumah produksi terkemuka Indonesia, termasuk MAGMA Entertainment, Paragon Pictures, BION Studios, Wahana Kreator, dan Caravan Studio. Model kolaboratif ini memungkinkan perusahaan untuk berpartisipasi dalam beragam proyek sambil berbagi risiko dan mengakses talenta kreatif terbaik.

Ardi Setiadharma menyampaikan perusahaannya ini dibangun untuk jangka panjang. Pengalamannya di venture capital mengajarkan pentingnya diversifikasi, tidak menaruh semua investasi di satu project. 

"Kami mengembangkan franchise, mengeksplorasi co-production internasional, dan berinvestasi pada filmmaker-filmmaker berbakat yang sedang naik daun. Indonesia adalah pasar film terbesar ke-9 di dunia, dan kami ingin membantu industrinya naik ke level berikutnya," ujar Ardi Setiadharma.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)