Target Emas PSSI Ambyar di Thailand, Begini Kata Zainuddin Amali

Timnas Indonesia. Foto: Antara

Target Emas PSSI Ambyar di Thailand, Begini Kata Zainuddin Amali

M Sholahadhin Azhar • 12 December 2025 22:51

Jakarta: Wakil Ketua Umum PSSI, Zainuddin Amali, angkat bicara menyikapi kegagalan total Timnas U22 Indonesia di SEA Games 2025 Thailand. Timnas U22, yang berstatus juara bertahan, secara mengejutkan gagal lolos dari fase grup, sebuah hasil yang kontras dengan target medali emas yang sebelumnya dicanangkan Amali, bahkan berani berbeda dengan target medali perak dari pemerintah (Kemenpora).

Timnas U22 Indonesia yang dilatih oleh Indra Sjafri harus menelan pil pahit setelah hanya mampu meraih satu kemenangan dari dua pertandingan di Grup C. Kekalahan 0-1 dari Filipina di laga pembuka dan kemenangan 3-1 atas Myanmar tidak cukup untuk membawa Garuda Muda melaju ke semifinal. 

Harapan tipis untuk lolos sebagai runner-up terbaik pun kandas. Timnas U22 Indonesia kalah produktivitas gol dari Malaysia di klasemen runner-up terbaik, memastikan Indonesia pulang tanpa membawa sekeping medali pun.
 


Sebelum turnamen, Amali menjadi sorotan karena secara terbuka menargetkan medali emas, melampaui target medali perak yang ditetapkan oleh tim review pemerintah. Menanggapi hal ini pasca-kegagalan, Amali berusaha meluruskan perbedaan target tersebut.

"Sebenarnya tidak ada perbedaan target antara Pemerintah dan PSSI. Kalau Pemerintah itu kan ada tim review yang menghasilkan hitungan targetnya, sedangkan PSSI dan saya juga menyampaikan targetnya emas karena untuk memotivasi pemain juga. Intinya, baik Pemerintah maupun PSSI ingin yang terbaik," ujar Amali dalam keterangan yang dikutip Jumat, 12 Desember 2025.


Timnas Indonesia. Foto: Antara

Amali mengakui bahwa kegagalan ini harus diterima dan akan segera ditindaklanjuti dengan evaluasi menyeluruh oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Ia juga menyoroti faktor persiapan tim yang dinilai kurang optimal dibandingkan dengan tim peraih emas SEA Games 2023.

"Kita harus menerima kenyataan ini. Pastinya akan ada evaluasi. Karena memang pasti di setiap selesai sebuah event akan ada evaluasi yang bakal dilakukan oleh Exco. Saya pun belum bisa bicara banyak apakah akan ada pergantian pelatih atau tidak, karena harus dirapatkan melalui rapat Exco," kata Amali.

Ia menambahkan, perbedaan waktu persiapan menjadi catatan penting yang akan dievaluasi oleh federasi. "Ada satu catatan juga, pemain saat ini kan bagus-bagus, tapi jika dibandingkan dengan tim yang sebelumnya meraih medali emas, adalah soal waktu persiapan. Kalau yang waktu 2023, itu kan persiapannya sekitar dua tahun hingga ke luar negeri. Jadi chemistry-nya lebih terbangun. Berbeda dengan saat ini. Tapi ini membuat kami dari federasi akan melihat lagi apa yang harus diperbaiki dari sisi pembinaan," pungkas Amali.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(M Sholahadhin Azhar)