Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Metrotvnews.com/ Amaludin
Surabaya: Pemerintah Kota Surabaya mengambil sikap berbeda dalam menyambut pergantian Tahun Baru. Kota Pahlawan dipastikan tidak menggelar perayaan Tahun Baru yang bersifat euforia. Tidak ada pesta kembang api, tidak ada konvoi kendaraan, dan tidak ada kerumunan besar di titik-titik pusat kota.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan peringatan malam pergantian tahun diarahkan berlangsung secara sederhana dan tertib dengan mengutamakan ketenangan kota serta empati sosial.
Baca Juga :
"Surabaya tidak merayakan Tahun Baru dengan pesta. Kita ingin kota tetap aman, tertib, dan warganya saling menjaga," kata Eri di Surabaya, Senin, 15 Desember 2025.
Ilustrasi. MI/Pius Erlangga
Eri meminta warga tidak melakukan konvoi, tidak menggunakan knalpot bising, serta tidak berkumpul di satu lokasi tertentu. Ia mengajak masyarakat merayakan pergantian tahun di lingkungan masing-masing, baik di tingkat kampung, kelurahan, maupun kecamatan.
Menurutnya, langkah ini bukan hanya untuk mengurai kemacetan dan mencegah gangguan lalu lintas, tetapi juga sebagai upaya menjaga keselamatan warga serta meminimalkan potensi kerawanan keamanan.
“Kalau dirayakan di wilayah masing-masing, suasananya lebih aman, lebih tertib, dan kebersamaannya justru lebih terasa,” jelas Eri.
Eri mengajak warga Surabaya menjadikan pergantian tahun sebagai momentum empati. Ia mendorong masyarakat mengalihkan anggaran perayaan untuk membantu warga yang terdampak bencana di berbagai daerah.
“Tahun baru seharusnya menjadi waktu untuk peduli. Ada saudara-saudara kita yang sedang menghadapi musibah, dan itu perlu kita rasakan bersama,” ujar Eri.
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemkot Surabaya telah menyiapkan surat edaran sebagai pedoman pengamanan dan ketertiban umum. Meski masih menunggu penyesuaian kebijakan dari pemerintah pusat, Eri memastikan pola pengamanan akan mengacu pada skema tahun-tahun sebelumnya.
Pengamanan meliputi pengaturan lalu lintas, pengawasan tempat hiburan malam, hingga penjagaan titik-titik rawan. Untuk ibadah Natal, Pemkot Surabaya akan bersinergi dengan kepolisian dan Forkopimda guna memastikan keamanan gereja, akses masuk, dan area parkir.
Pada malam pergantian tahun, Balai Kota Surabaya dipastikan tidak menggelar pesta kembang api. Sebagai gantinya, Pemkot akan mengadakan doa bersama sebagai simbol solidaritas dan harapan, khususnya bagi masyarakat yang terdampak bencana di wilayah Sumatera.
“Pergantian tahun kita isi dengan doa, agar Surabaya selalu diberi perlindungan dan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah diberi kekuatan," ujar Eri.