Daftar Kota Terpadat di Dunia Tahun 2025, Jakarta Nomor Berapa?

Jakarta menjadi kota dengan populasi terpadat di dunia. Foto: Anadolu

Daftar Kota Terpadat di Dunia Tahun 2025, Jakarta Nomor Berapa?

Fajar Nugraha • 5 December 2025 14:36

Jakarta: Populasi penduduk dunia pada tahun 2025 telah melampaui 8,2 miliar jiwa, dan hampir setengahnya kini tinggal di kawasan perkotaan. Temuan tersebut dipublikasikan dalam laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berjudul World Urbanization Prospects 2025. Laporan itu menegaskan bahwa kota kini menjadi pusat kehidupan manusia dan menghadapi tekanan urbanisasi yang sangat cepat.

PBB mencatat jumlah megacity, wilayah perkotaan dengan penduduk lebih dari 10 juta jiwa telah meningkat drastis menjadi 33 kota pada 2025, dibandingkan hanya delapan kota pada 1975. Tren urbanisasi global juga memperlihatkan dominasi yang sangat kuat dari wilayah Asia, yang menjadi episentrum pertumbuhan kota-kota raksasa dunia.

Dari 10 kota terpadat di dunia pada 2025, sembilan berada di Asia. Laporan tersebut menempatkan Jakarta, Indonesia, sebagai kota dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, mengungguli Dhaka dan Tokyo yang sebelumnya menjadi langganan puncak peringkat global.

Satu-satunya kota non-Asia yang berhasil masuk daftar adalah Kairo (Mesir), yang memperlihatkan pertumbuhan cepat dan perubahan keseimbangan demografis di kawasan Afrika dan Timur Tengah.
Berikut sepuluh kota terpadat di dunia tahun 2025: 

1. Jakarta, Indonesia — 41,9 juta jiwa

Jakarta menempati posisi pertama sebagai kota terpadat di dunia. Pertumbuhan pesat dipicu oleh migrasi internal, pusat ekonomi nasional, serta konsentrasi aktivitas perdagangan dan pemerintahan. Namun, status ini diiringi tantangan besar seperti infrastruktur padat, kebutuhan perumahan yang tinggi, kemacetan, hingga tekanan pada layanan publik.


2. Dhaka, Bangladesh — 36,6 juta jiwa

Dhaka berada di posisi kedua dengan laju urbanisasi yang sangat cepat akibat perpindahan penduduk dari wilayah pedesaan. Kota ini menjadi simbol tantangan besar kawasan Asia Selatan: kepadatan ekstrem, tekanan lingkungan, kemacetan, dan keterbatasan ruang hidup.

3. Tokyo, Jepang — 33,4 juta jiwa

Tokyo kini berada di peringkat ketiga setelah bertahun-tahun memimpin. Pertumbuhan populasi kota ini melambat signifikan dan diprediksi menurun hingga 30,7 juta jiwa pada 2050, menjadikannya salah satu megacity yang mengalami penyusutan penduduk.

4. New Delhi, India — 30,2 juta jiwa

Sebagai pusat politik dan ekonomi India, New Delhi terus menarik penduduk baru. Modernisasi infrastruktur dan peluang ekonomi menjadi pendorong utama urbanisasi besar-besaran di kawasan ini.

5. Shanghai, Tiongkok — 29,6 juta jiwa

Sebagai kota pelabuhan dan pusat finansial global, Shanghai memperlihatkan magnet ekonomi yang kuat. Populasinya diprediksi terus meningkat hingga 2050 dan berpotensi naik ke peringkat ketiga dunia.

6. Guangzhou, Tiongkok — 27,6 juta jiwa

Pertumbuhan Guangzhou menunjukkan pentingnya pusat-pusat ekonomi regional dalam lanskap urbanisasi Asia. Perluasan industri dan mobilitas pekerja menjadi faktor kunci meningkatnya jumlah penduduk.

7. Kairo, Mesir — 25,6 juta jiwa

Satu-satunya kota non-Asia dalam daftar. Pertumbuhan cepat Kairo menandai transformasi demografis besar di Afrika Utara dan Timur Tengah, yang tengah menghadapi tekanan populasi dan urbanisasi pesat.

8. Manila, Filipina — 24,7 juta jiwa

Manila menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan paling cepat di Asia Tenggara. Peluang ekonomi dan populasi muda menjadi pendorong urbanisasi intensif.

9. Kolkata, India — 22,5 juta jiwa

Kolkata menunjukkan bahwa perkembangan urbanisasi India tak hanya bertumpu pada Delhi atau Mumbai. Kota ini memadukan sejarah panjang dan pertumbuhan ekonomi modern.

10. Seoul, Korea Selatan — 22,5 juta jiwa

Seoul menutup daftar dengan karakter unik: pertumbuhan stabil, modernisasi sistem perkotaan, dan kualitas hidup tinggi. Seoul dan Tokyo menjadi dua kota dalam daftar yang diprediksi mengalami penurunan populasi menuju 2050.


Proyeksi ke Depan

Menurut laporan PBB, Dhaka dan Shanghai akan menjadi kota dengan pertumbuhan tercepat hingga 2050 dengan pertumbuhan mendekati 5% per tahun. Dhaka diperkirakan akan menggeser Jakarta dari peringkat pertama, sementara Karachi, Pakistan, berpotensi naik ke peringkat kelima dunia dengan hampir 33 juta penduduk.

Urbanisasi terus membentuk kehidupan global dari ekonomi, kebutuhan hunian, hingga mobilitas dan keberlanjutan. Laju pertumbuhan kota megah ini menuntut perencanaan jangka panjang yang kuat, agar kota raksasa tidak hanya besar dalam jumlah, tetapi juga layak huni dan berkelanjutan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)