Presiden Afsel Tegaskan Tak Ada Bukti Ekspor Senjata Ke Rusia

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (AP/Themba Hadebe)

Presiden Afsel Tegaskan Tak Ada Bukti Ekspor Senjata Ke Rusia

Medcom • 4 September 2023 18:09

Cape Town: Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan hasil penyelidikan independen yang menunjukkan tidak ditemukan bukti atas klaim bahwa negaranya telah memasok senjata ke Rusia. 

Ungkapan ini menepis tudingan Duta Besar Amerika Serikat untuk Afrika Selatan, Reuben Brigety, yang mengeklaim kapal Rusia Lady R memuat senjata dan amunisi di pangkalan angkatan laut di Cape Town, Desember lalu. 

Afrika Selatan, yang Kongres Nasional Afrikanya berkuasa dan menjalin hubungan historis dengan Uni Soviet, masih memelihara hubungan baik dengan Rusia sejak invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada Februari 2022. Kedekatan keduanya memicu kritik dari AS dan negara Barat lainnya.

Berdasarkan penyelidikan, kapal kargo Rusia justru mengirimkan persenjataan yang sebelumnya dipesan untuk Angkatan Pertahanan Nasional Afrika Selatan pada 2018.

Ramaphosa menegaskan, tidak ada bukti adanya ekspor senjata berdasarkan wawancara dengan 50 orang dan peninjauan lebih dari 100 dokumen. 

"Jika semua hal dipertimbangkan, tidak ada satu pun tuduhan yang dibuat mengenai pasokan senjata ke Rusia yang terbukti benar," kata Ramaphosa, mengutip dari laman Al Jazeera, Senin, 4 September 2023 

Presiden Afrika Selatan juga menyindir AS yang menyebarkan isu menyimpang perihal negaranya. "Tak satupun dari orang-orang yang melontarkan tuduhan ini dapat memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim yang dilontarkan terhadap negara kita," tambah Ramaphosa. 

Sikap Netral Afrika Selatan

Ramaphosa menyebut tudingan itu berdampak buruk terhadap mata uang, perekonomian dan posisi serta citra negara Afrika Selatan di mata dunia. Mengenai hasil penyelidikan, ia hanya akan merilis ringkasan eksekutif laporan tersebut karena pertimbangan keamanan. 

Sebelumnya, Ramaphosa telah memerintahkan penyelidikan di bawah pimpinan pensiunan hakim, setelah dubes AS pada Mei lalu menuduh Afsel telah memuat banyak senjata dan amunisi ke kapal tujuan Rusia. 

Kementerian Luar Negeri Afsel kemudian mengungkap bahwa Dubes Brigety telah meminta maaf atas komentarnya, dan diplomat AS itu kemudian mengungkapkan apresiasinya dalam media sosial atas kesempatan yang diberikan untuk memperbaiki segala kesalahpahaman.

Di bawah pimpinan Ramaphosa, Afsel menjadi tuan rumah latihan dengan Angkatan Laut Rusia. Afsel menolak ikut serta bersama Barat dalam mengecam langkah invasi Rusia terhadap Ukraina.

Bulan lalu, Ramaphosa menjadi tuan rumah untuk pertemuan puncak BRICS di Johannesburg. Presiden Rusia Vladimir Putin hadir di pertemuan tersebut secara virtual.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)