Investasi Hulu Migas Turun, Pemerintah Beri Kemudahan bagi Investor

Ilustrasi. Foto: Freepik

Investasi Hulu Migas Turun, Pemerintah Beri Kemudahan bagi Investor

Annisa ayu artanti • 26 July 2023 11:18

Jakarta: Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi minyak dan gas bumi (migas) yang kondusif, sejalan dengan penurunan investasi migas karena peralihan fokus investasi perusahaan minyak internasional ke sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
 
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan, investasi migas Indonesia pada 2022 mencapai USD13,9 miliar pada 2022, sejalan dengan penyesuain target lifting migas. Sementara untuk minyak hanya sebesar 665 MBOEPD dan gas sebesar 941 MBOEPD pada 2022.
 
"Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui fleksibilitas kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split), perbaikan syarat dan ketentuan pada putaran penawaran, pemberian insentif seperti tax allowance, fasilitas bea masuk, dan pembebasan pajak, serta menciptakan kemudahan dan penyederhanaan proses perizinan melalui mekanisme permohonan secara online," ujar Arifin pada Opening Ceremony Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) ke-47, dikutip Rabu, 26 Juli 2023.
 
Arifin juga menyampaikan saat ini Indonesia tengah mengincar eksplorasi cekungan migas, terutama untuk lima wilayah eksplorasi di wilayah timur, antara lain Warim, Timor, Buton, Seram, dan Aru.
 
"Potensi gas alam kita sangat besar, dari Timur hingga Barat Indonesia. Gas bumi akan tetap menjadi bagian signifikan dari bauran energi Indonesia. Pemerintah juga memandang pentingnya gas bumi sebagai energi transisi sebelum beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dalam jangka panjang," ujar Arifin.
 
Selain itu, Arifin juga mengungkapkan pembangunan infrastruktur untuk penyaluran gas bumi sudah memasuki tahap pengembangan, seperti ruas Cirebon-Semarang, yang diharapkan dapat selesai pada 2025.
 
"Kemudian kita akan melanjutkan pembangunan pada ruas Dumai dan Sei Mangke di Sumatra Utara. Maka dari itu, dengan menyelesaikan ruas ini pada 2027 atau 2028, semua ruas dari bagian utara pulau Sumatra sampai timur Pulau Jawa akan tersambung, dan kita siap untuk mengamankan suplai gas dari proyek-proyek mendatang," tutur Arifin.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)