Ekonomi Global. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 13 July 2023 19:40
London: Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pertumbuhan global kuartal pertama sedikit melampaui proyeksi dalam perkiraan April, tetapi data sejak saat itu menunjukkan gambaran yang beragam, dengan tanda-tanda momentum pertumbuhan ekonomi yang melambat.
IMF mengatakan manufaktur menunjukkan pelemahan di seluruh ekonomi G20 dan perdagangan global tetap lemah, tetapi permintaan untuk jasa kuat, terutama saat sektor pariwisata mulai pulih.
IMF tidak menunjukkan adanya perubahan pada perkiraan pertumbuhan PDB global April 2023 sebesar 2,8 persen, turun dari 3,4 persen pada 2022, tetapi mengatakan risiko, sebagian besar, miring ke bawah. Ini termasuk potensi perang Rusia di Ukraina untuk mengintensifkan, inflasi yang membandel dan lebih banyak tekanan sektor keuangan yang dapat mengganggu pasar.
Tetapi IMF mengatakan inflasi tampaknya telah mencapai puncaknya pada 2022, dan inflasi inti, meski juga mereda, tetap berada di atas target di sebagian besar negara G20.
"Namun, inflasi jasa, yang sekarang menjadi pendorong utama inflasi inti, diperkirakan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menurun," kata IMF, dikutip dari Business Times, Kamis, 13 Juli 2023.
Permintaan konsumen yang kuat untuk layanan, didukung oleh permintaan, didukung oleh pasar tenaga kerja yang kuat dan pergeseran pascapandemi dalam pengeluaran dari barang ke jasa, kemungkinan akan mempertahankan tekanan harga ini.
"Pada sisi positifnya, pendaratan yang lebih lembut dari yang diproyeksikan untuk output dan pasar tenaga kerja dimungkinkan, dengan aktivitas tetap tangguh, inflasi turun lebih cepat dari yang diantisipasi dan pasar tenaga kerja mendingin melalui lebih sedikit lowongan daripada lebih banyak pengangguran," tambah IMF.