Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, M Yamin, memantau hewan kurban di tempat penampungan.(MI/Denny Susanto)
Sleman: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan sempat menolak masuknya ternak dari luar daerah yang terjangkit penyakit. Pemerintah setempat masih terus melakukan pengawasan jelang momen pemotongan hewan pada Iduladha 2025.
"Kami sempat memulangkan sapi satu truk karena ada indikasi penyakit mulut dan kuku. Satu ekor yang ada indikasi, tapi sapi lain tidak tahu juga," kata Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Rofiq Andrianto, Kamis, 5 Juni 2025.
Rofiq mengatakan kebutuhan kurban sapi diperkirakan sekitar sembilan ribu lebih pada Iduladha 2025. Jumlah itu belum termasuk kambing dan domba.
Ia mengungkapkan jajarannya menerjunkan 300 petugas pemeriksa kesehatan hewan. Mereka dibantu sebanyak 58 orang dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
"Pemenuhan kekurangan hewan kurban mendatangkan dari sekitar Jawa Tengah, seperti Purworejo dan Boyolali," jelasnya.
Secara umum, kata dia, pengawasan ternak sudah dilakukan sejak bulan lalu. Sementara, pengawasan ternak-ternak sebelum dipotong mulai dilakukan sejak 3 Juni dan masih berlangsung hari ini. Menurut dia, jajaran petugas juga akan melakukan pemantauan pemotongan hewan pada 6-8 Juni 2025.
"Pengawasan ternak ini dilakukan di pasar-pasar hewan maupun pasar tiban," ungkapnya.
Ia menambahkan data lokasi pemantauan pemotongan hewan kurban pada 2024 mencapai 2.638 lokasi. Ribuan titik itu tersebar di 86 desa dan 17 Kapanewon. Ia memperkirakan lokasi pemotongan hewan kurban tahun ini diperkirakan tak jauh beda dibanding tahun lalu.