Bahlil Pede Ekosistem Baterai EV Beri Multiplier effect

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Foto: tangkapan layar/YouTube Sekretariat Presiden.

Bahlil Pede Ekosistem Baterai EV Beri Multiplier effect

Lukman Diah Sari • 29 June 2025 15:26

Karawang: Menteri Ekonomi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan laporan di depan Presiden Prabowo Subianto, sebelum peresmian Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik (EV) di Karawang, Jawa Barat. Proyek itu merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dengan CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited), produsen baterai EV terbesar di dunia.

Selain di Karawang, juga diresmikan ekosistem baterai EV di Tanjung Buli, Halmahera Timur, Muluku Utara, melalui video conference. Dalam laporannya kepada Presiden Prabowo, Bahlil menyebut bahwa nilai proyek ini sebesar USD6 miliar atau setara Rp100 triliun. 

"Ini bukan angka kecil," kata Bahlil di Karawang, mengutip siaran langsung Sekretariat Presiden: Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi, Karawang, Minggu, 29 Juni 2025. 

Bahlil memerinci investasi USD6 miliar itu yakni USD1,2 miliar di Jawa Barat untuk pengembangan sel baterai. Sedangkan di Halmahera Timur senilai USD4,7 miliar untuk tambang, smelter, precursos, katoda, dan RKF. 

"Di sini (Karawang) baterai cell-nya agar dekat dengan pabrik," ungkap Bahlil. 

Baca: 

Hilirisasi Nikel Dorong Indonesia Jadi Negara Maju dan Pemain Global Industri Baterai EV


Dia menerangkan bahwa dari nilai investasi tersebut, bakal menyerap 8.000 tenaga kerja langsung. Selain itu, juga bakal memunculkan 35 ribu tenaga kerja tidak langsung. 

"Kemudian multiplier effect dari pertumbuhan ekonomi itu kurang lebih sekitar USD40 miliar Per tahun, dan ini setiap tahun, ketika harganya naik, itu naik lagi," papar Bahlil. 

Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, Bahlil meminta kepada perusahaan agar hilirisasi jangan hanya menguntungkap pemerintah pusat dan investor. Sesuai arahan Presiden Prabowo, kata Bahlil, hilirisasi harus berkeadilan. 

"Adil untuk pengusaha daerah, adil juga untuk masyarakat, dan adil juga untuk pemerintah daerah, Tidak semuanya dibawa ke Jakarta," pesan Bahlil. 

Dia meminta agar pekerjaan yang sifatnya kontraktor ataupun pengadaan makanan, hingga bahan bakar minyak agar melibatkan pengusaha di daerah. Jangan melibatkan pengusaha dari Jakarta.

"Agar menjadi tuan di negerinya sendiri," kata Bahlil. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)