Karhutla melanda Kabupaten Aceh Selatan, Aceh. Dokumentasi/ BPBD Aceh Selatan
Aceh Selatan: Pemeritah Kabupaten Aceh Selatan telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 360/06/BPBD/2025 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
Surat tersebut menghimbau camat, keuchik (kepala desa), perusahaan perkebunan, dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama selama musim kemarau yang diprediksi berlangsung hingga Agustus 2025.
"Kami harap semua pihak bekerja sama untuk mencegah karhutla," kata Bupati Aceh Selata, Mirwan, dalan surat edaran tersebut, Kamis, 3 Juli 2025.
Masyarakat diingatkan untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, menghindari praktik pembakaran lahan tanpa pengawasan dan segera melaporkan kejadian darurat ke Pos Damkar terdekat atau BPBD Aceh Selatan di nomor 0811 6783 280.
Surat tersebut di layangkan setelah wilayah tersebut dilandan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 18 hektare. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Aceh Selatan, Zainal, menyatakan bahwa karhutla yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Aceh Selatan pada akhir Juni 2025 telah berhasil dipadamkan total.
"Alhamdulillah, sampai hari ini semua titik api sudah tuntas," ujar Zainal kepada Metrotvnews.com, Kamis, 3 Juli 2025.
Penanganan karhutla melibatkan kolaborasi antara BPBD, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), TNI, dan Polri. Kejadian tersebut tercatat di beberapa lokasi, termasuk Gampong Ujung Mangki, Kecamatan Bakongan, dengan luas area terbakar mencapai 9 hektar, serta Gampong Sawang Dua dan Bate Tunggai dengan luas masing-masing 3,5 hektar dan 3 hektar.
"Pemadaman dilakukan secara intensif oleh petugas dengan menggunakan peralatan khusus, seperti mesin portable Waterax, selang pemadam, dan kendaraan roda empat. Untuk penanganan karhutla di Gampong Ujung Mangki pada 23-28 Juni 2025, BPBD mengerahkan dua unit mesin portable Waterax, 12 gulung selang, serta peralatan pendukung lainnya," ungkapnya.
Zainal menjelaskan medan yang berat dengan jarak tempuh 5 km dari pos ke titik pemberhentian mobil dan 1,5 km jalan kaki turut menjadi tantangan dalam operasi pemadaman. Lahan yang terbakar merupakan gambut murni dengan kedalaman sekitar 3 meter.
"Lokasi kejadian hanya berjarak 150 meter dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Untuk penyebab terbakarnya lahan gambut ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib atau penegak hukum," ujarnya.