Patroli Kapal Tiongkok di Senkaku Peruncing Sengketa dengan Jepang

Kapal perang Tiongkok dalam sebuah operasi militer. Foto: CGTN

Patroli Kapal Tiongkok di Senkaku Peruncing Sengketa dengan Jepang

Muhammad Reyhansyah • 17 November 2025 17:57

Senkaku: Formasi kapal Penjaga Pantai Tiongkok pada Minggu, 16 November 2025 melintas di perairan Kepulauan Senkaku dalam apa yang disebut Beijing sebagai “patroli penegakan hak”, menurut pernyataan resmi lembaga tersebut. 

Langkah ini berlangsung di saat ketegangan Tiongkok–Jepang meningkat menyusul komentar Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai kemungkinan respons militer Tokyo jika terjadi serangan Tiongkok ke Taiwan.

Pernyataan Takaichi dalam sidang parlemen pada 7 November memicu reaksi keras dari Beijing, yang menegaskan pihaknya mengharapkan sang perdana menteri menarik kembali ucapannya. Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mengambil alih kendali, sementara pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing.

“Formasi kapal Tiongkok, Coast Guard 1307 melakukan patroli di dalam perairan teritorial Kepulauan Diaoyu. Ini merupakan operasi patroli yang sah untuk menegakkan hak dan kepentingan Tiongkok,” demikian bunyi pernyataan tersebut yang dikutip Channel News Asia, Senin, 17 November 2025.

Tiongkok dan Jepang kerap berhadapan di sekitar pulau yang dikelola Tokyo itu—disebut Diaoyu oleh Beijing dan Senkaku oleh Jepang. Hingga saat ini, Kedutaan Besar Jepang di Beijing belum memberikan komentar.

Sejak ucapan Takaichi, tekanan Tiongkok terhadap Jepang terus meningkat. Konsul Jenderal Tiongkok di Osaka bahkan menyatakan, “Kepala kotor yang menonjol harus dipenggal,” yang memicu protes resmi dari Tokyo. Beijing kemudian memanggil duta besar Jepang untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun sementara Kementerian Pertahanan Tiongkok menegaskan intervensi Jepang “pasti akan gagal.”

Pada Jumat, Tiongkok juga mengimbau warganya agar menghindari perjalanan ke Jepang, langkah yang membuat Tokyo meminta Beijing mengambil “tindakan yang tepat”, meski tanpa penjelasan tambahan. Tiga maskapai Tiongkok pada Sabtu mengumumkan penumpang dapat mengubah atau membatalkan tiket ke Jepang tanpa biaya.

Di Taiwan, Kementerian Pertahanan melaporkan pada Minggu pagi bahwa pihaknya mendeteksi 30 pesawat militer Tiongkok dan tujuh kapal angkatan laut yang beroperasi di sekitar pulau dalam 24 jam terakhir. Pada Sabtu malam, kementerian itu juga menyebut Tiongkok kembali menggelar “patroli tempur gabungan” untuk “mengusik wilayah udara dan laut kami.”

Taipei mengatakan telah mengirim pesawat dan kapal untuk memantau gerakan tersebut. Pemerintah Taiwan secara rutin melaporkan patroli serupa beberapa kali setiap bulan sebagai bagian dari apa yang disebutnya kampanye tekanan militer berkelanjutan dari Tiongkok. Pemerintah menegaskan bahwa masa depan Taiwan hanya dapat ditentukan oleh rakyat pulau itu sendiri.

Sementara itu, para pemimpin Jepang sebelumnya cenderung menghindari penyebutan langsung Taiwan dalam skenario keamanan, mempertahankan “ambiguitas strategis” yang juga menjadi pendekatan sekutu utamanya, Amerika Serikat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)