Kang Dedi Mulyadi menyambangi kediaman Imam Muslimin, eks dosen UIN Malang, pada Senin 6 Oktober 2025. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq
Daviq Umar Al Faruq • 6 October 2025 20:50
Malang: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi kediaman Imam Muslimin, mantan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, pada Senin, 6 Oktober 2025. Kunjungan ini mempertemukan kembali Imam Muslimin yang akrab disapa Yai Mim dengan Sahara, tetangganya yang sebelumnya terlibat konflik viral di media sosial.
Kedatangan Dedi Mulyadi ke Perumahan Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Malang merupakan tindak lanjut dari obrolan dalam podcast yang mempertemukan kedua pihak. Gubernur didampingi Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, dalam kunjungan ini.
"Waktu itu kan Pak Yai Mim datang ke rumah dinas saya di Bandung, Mbak Sahara juga datang ke rumah pribadi saya di Subang. Terus dua-duanya minta saya mampir ke sini. Ya saya tadi sore-sore pulang kerja kesini dan sekarang kita mau pulang lagi,” ujar Dedi Mulyadi, Senin, 6 Oktober 2025.
Dedi Mulyadi menegaskan kunjungannya ke Malang hanya sebagai bentuk kunjungan balasan. Ia menyatakan tidak memiliki tujuan memediasi konflik antara Yai Mim dan Sahara yang sebelumnya menjadi perbincangan publik.
"Ya kunjungan balasan aja. Kan mereka, dua keluarga datang ke rumah saya. Ya saya balik lagi menemui lagi ke rumahnya. Kan dua-duanya minta saya datang ke rumahnya. Saya sudah menuhi," ungkap Dedi Mulyadi.
Menanggapi pertanyaan mengenai konflik antara Yai Mim dan Sahara, Dedi Mulyadi menyatakan kedua pihak sudah berdamai. Ia mengaku hubungan antara mereka sudah kembali baik dan tidak ada masalah lagi.
"Sudah baik-baik saja. Sudah nggak ada masalah. Enggak ada mediasi. Sudah pada rukun kok," tegas Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, baik Imam Muslimin maupun Sahara telah hadir dalam podcast bersama Dedi Mulyadi. Dalam kesempatan tersebut, mereka membuka kisah mengenai konflik bertetangga yang menyita perhatian warganet.
Kasus antara Sahara dan mantan dosen UIN Malang ini sebelumnya viral di media sosial. Perselisihan tetangga ini semakin memanas setelah kedua belah pihak saling melaporkan satu sama lain ke kepolisian.
Konflik ini berdampak pada karir Imam Muslimin di kampus. UIN Malang menonaktifkannya dari tugas mengajar dan menyerahkan penanganan kasus kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.
Puncaknya, warga Joyogrand melalui rapat pada 7 September 2025 sepakat mengeluarkan surat keputusan bersama. Surat tersebut meminta Imam dan keluarganya meninggalkan lingkungan dengan lima alasan, termasuk tuduhan pelanggaran norma kesopanan dan adat istiadat setempat.