Minim Anggaran Pemkab, Atlet Binaraga Asal Malang Terpaksa Konsumsi Bangkai Ayam

Tangkapan layar video viral atlet makan ayam tiren.

Minim Anggaran Pemkab, Atlet Binaraga Asal Malang Terpaksa Konsumsi Bangkai Ayam

Daviq Umar Al Faruq • 6 May 2025 08:44

Malang: Sebuah video singkat yang viral di media sosial sontak menyentak publik. Dalam rekaman berdurasi 16 detik itu, terlihat dua orang yang diduga atlet binaraga Kabupaten Malang tengah membersihkan potongan ayam yang disebut-sebut sebagai ayam tiren atau bangkai ayam sebelum dimasak dan dikonsumsi.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, para atlet tersebut terpaksa mengambil jalan pintas yang membahayakan kesehatan ini demi memenuhi asupan gizi yang tinggi. Hal ini dilakukan sebagai persiapan intensif menjelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025.

Saat dikonfirmasi, Ketua Pengurus Cabang Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul, tak menampik kabar memprihatinkan ini. Ia menyebutkan keterbatasan anggaran yang dialami PBFI Kabupaten Malang menjadi biang keladinya. Dana yang tersedia jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi layak bagi para atlet binaraga yang tengah berjuang mengharumkan nama daerah.

"Sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan biaya yang ekonomis, para atlet kami mengkonsumsi ayam tiren," ungkap Indra, Senin 5 Mei 2025.

Indra menyadari betul bahwa mengonsumsi ayam tiren sangat tidak dianjurkan, baik dari sudut pandang kesehatan maupun agama. Namun, ia merasa pihaknya sudah berada di ujung tanduk, tanpa solusi lain.
 

Baca: Pemkot Bandung Pertimbangkan Pendapat Ulama Polemik Vasektomi Jadi Syarat Bansos

"Tapi tidak tidak ada lagi solusi bagi cabor kita. Silahkan saja orang bebas berbicara. Tapi memang itu faktanya," ujarnya.

Selama ini, Indra mengaku telah banyak berkorban dengan menggunakan dana pribadi untuk mencukupi kebutuhan gizi para atlet. Namun, kantong pribadinya tentu memiliki batas, jauh dari ideal untuk memenuhi kebutuhan protein hewani para atlet yang bisa mencapai minimal 1 kilogram per hari untuk kelas 60 kilogram ke bawah. 

Belum lagi kebutuhan karbohidrat, serat, multivitamin, dan suplementasi yang per atlet bisa menelan biaya Rp2-3 juta per bulan. Ironisnya, sebagian besar atlet binaraga Kabupaten Malang masih berstatus pelajar dan mahasiswa dengan keterbatasan uang saku. Terkait anggaran dari Pemerintah Kabupaten Malang, Indra mengungkapkan bahwa dana yang diterima hanya mampu mencakup sekitar 10 persen dari total kebutuhan PBFI Kabupaten Malang. 

"Oleh karena itu sisanya ya kita tanggung sendiri. Kebetulan kita punya satu tempat latihan untuk dikomersialkan. Dari pendapatan itulah kita subsidi para atlet kami," jelasnya.

Oleh karena itu, Indra meminta Pemerintah Kabupaten Malang untuk lebih peka terhadap kebutuhan riil setiap cabang olahraga. "Harapan kami, cobalah selami setiap cabor, apa kekurangannya, apa yang dibutuhkan itu harus diperhatikan," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)