Drama 15 Hari Hasan Nasbi: Mundur Lewat Medsos, Balik Lagi ke Istana

Presiden Prabowo Subianto menatap Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi sebelum Sidang Kabinet Paripurna. Dok. YouTube Setpres

Drama 15 Hari Hasan Nasbi: Mundur Lewat Medsos, Balik Lagi ke Istana

M Rodhi Aulia • 6 May 2025 11:51

Jakarta: Drama pengunduran diri Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) berbalik arah dengan cepat. Setelah menyatakan secara terbuka pengunduran dirinya melalui media sosial pada 29 April 2025, Hasan justru terlihat kembali mengikuti Sidang Kabinet Paripurna (SKP) dan menyatakan dirinya tetap diperintahkan untuk memimpin PCO oleh Presiden Prabowo Subianto.

Hasan semula menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Prabowo melalui dua jalur resmi: Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. Surat itu ditandatangani pada 21 April 2025. Kemudian kembali bekerja pada 6 Mei 2025.

Dalam kurun waktu itu, publik berspekulasi tentang siapa pengganti Hasan, bahkan sejumlah nama seperti Angga Raka, Dahnil Anzar, dan M. Qodari ikut mencuat. Namun, spekulasi itu runtuh saat Hasan muncul kembali di Istana mengikuti rapat kabinet, dan keesokan harinya menyatakan telah kembali aktif berkantor.

"Per hari ini saya kembali berkantor di PCO," ujar Hasan kepada wartawan, Selasa, 6 Mei 2025.

Berikut deretan fakta soal manuver Prabowo yang menolak mundurnya Hasan Nasbi dan tetap mempertahankannya di pucuk komunikasi kepresidenan:

1. Mundur Lewat Surat Resmi, Hasan: “Sudah Saatnya Menepi”

Hasan Nasbi menyatakan mengundurkan diri secara resmi pada 21 April 2025. Ia menyampaikan surat tersebut ke Presiden Prabowo lewat Mensesneg dan Seskab.

“Maka pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba. Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," kata Hasan yang diunggah di akun instagram Total Politik, 29 April 2025.

Baca juga: Presiden Prabowo Perintahkan Hasan Nasbi Tetap Jadi Kepala PCO

Hasan mengaku keputusannya diambil dalam suasana tenang dan bukan karena tekanan emosi. "Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional. Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang dan demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa yang akan datang," ujarnya.

2. Umumkan Mundur di Sosial Media 29 April, Tapi Tak Ada Jawaban Resmi Istana

Delapan hari setelah suratnya dikirim, Hasan mengumumkan secara publik bahwa dirinya mundur lewat video yang diunggah oleh kanal Total Politik pada 29 April 2025. Dalam video itu, ia mengatakan, “Tidak perlu heboh-heboh, kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi.”

Namun, hingga saat itu, tak ada pernyataan resmi dari Presiden Prabowo. Sementara Mensesneg Prasetyo Hadi hanya menyebut bahwa surat itu sudah disampaikan ke Presiden dan belum ditandatangani. Artinya, belum ada keputusan final dari kepala negara.

3. Tiba-tiba Muncul Lagi di Rapat Kabinet, 5 Mei 2025

Setelah sekitar dua pekan menghilang dari aktivitas publik, Hasan tiba-tiba hadir dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin, 5 Mei 2025. Ia tidak hanya hadir, tetapi terkonfirmasi bahwa ia tetap diminta untuk menjalankan tugasnya.

“Kemarin saya diundang rapat kabinet. Sejauh ini saya diperintahkan untuk tetap lanjut memimpin PCO,” kata Hasan kepada wartawan pada Selasa, 6 Mei 2025.

4. Resmi Balik Kantor, 6 Mei 2025

Setelah mengikuti rapat kabinet, Hasan menyatakan telah kembali berkantor di PCO. Ini menandai kembalinya ia secara administratif ke dalam pemerintahan, hanya 15 hari setelah surat mundur diteken. “Per hari ini saya kembali berkantor di PCO,” ujarnya.

5. Presiden Belum Teken Surat Mundur, Tak Ada Pengganti Ditunjuk

Hingga hari ini, surat pengunduran diri Hasan Nasbi belum diteken oleh Presiden Prabowo. Mensesneg Prasetyo Hadi menyatakan, “Presiden masih mempelajari surat pengunduran diri Hasan Nasbi.” Ia juga menegaskan belum ada penunjukan nama pengganti karena keputusan resmi dari Presiden belum keluar.

6. Banyak Nama Muncul, Tapi Semua Gagal Jadi Pengganti

Selama masa ketidakpastian itu, nama-nama calon pengganti bermunculan. Ada Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka, Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, hingga Wakil Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari. Tapi semua nama itu kandas karena Prabowo rupanya tetap menginginkan Hasan memimpin PCO.

7. Jubir ‘Keseleo’ Jadi Sorotan di Rapat Kabinet

Dalam sidang kabinet yang sama, Presiden Prabowo sempat menyentil soal juru bicara yang ‘keseleo’. “Wajar, namanya manusia,” kata Prabowo. Meskipun tidak menyebut nama, komentar ini memicu spekulasi soal kaitannya dengan dinamika PCO yang sempat memanas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)