Wakapolda Brigjen Pol Latif Usman.
Purworejo: Polda Jawa Tengah menerangkan akan mendampingi dan memberikan konseling terhadap korban selamat maupun keluarga korban meninggal, dari dampak kecelakaan truk tabrak angkot di Jalan Purworejo, Magelang, pada Rabu pagi, 7 Mei 2025. Upaya ini merupakan langkah Polri untuk memulihkan kesehatan mental para korban.
“Kepolisian akan mendampingi seluruh korban yang menjalani perawatan. 1 polisi mendampingi 1 korban. Selain itu Polres Magelang juga akan menerjunkan personil ke rumah duka untuk mendampingi keluarga korban yang meninggal,” ujar Wakapolda Brigjen Pol Latif Usman di RS Tjitrowardojo Purworejo, Rabu, 7 Mei 2025.
Wakapolda juga menyebut petugas masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meneruskan upaya evakuasi bangkai kendaraan di lokasi kejadian. Hal ini perlu upaya ekstra dan kehati-hatian, mengingat kondisi medan adalah jalan menurun dan sempat diguyur hujan.
Dalam peristiwa itu, terdapat 10 orang meninggal yang berasal dari Kabupaten Magelang, yaitu:
- Aulia Anggi Praktiwi, 26, Dusun Ngadiretno, Tamanagung, Muntilan
- Divya Kreswinannda, 25, Mertoyudan, Mantena
- Isna Hayati, 27, Mendut, Mungkid
- Naely Nur Sadiyah, 23, Jenis Srambianak, Mungkid
- Finna Mukarromah, 28, Rambeanak, Mungkid
- Nely Suroya, Gamol, Paremono, Mungkid
- Melani Septiani, 26, Ambartawang, Mungkid
- Edy Sunaryo, 71, Ngrajeg, Mungkid (diduga sopir angkot)
- Naqi Umi Rohmah, 27, Sarangan, Rambeanak, Mungkid
- Siti Khur Fatonah, 27, Giritengah, Borobudur
- Hesti Nurngaini Rahayu, 24, Jowahan, Wanurejo, Borobudur
Sementara korban luka, yaitu:
- Paiman
- Umiyatun
- Mila Mudianawati
- Ayu Salwa
- Sufita
- Ladis
Brigjen Latif mengungkapkan dugaan awal penyebab kecelakaan adalah rem truk blong saat melintasi jalan menurun. Dia juga menyebut bahwa lokasi kejadian merupakan jalur utama, bukan jalur alternatif.
“Turun di jalan Magelang–Purworejo, tepatnya di perbatasan Kecamatan Bener, pada saat turun kendaraan ini (truk) akan menyalip, tetapi tidak bisa dikendalikan. Untuk sementara keterangan adalah rem yang tidak bisa dikendalikan,” jelas dia.
Latif mengimbau masyarakat khususnya para pengemudi dan pengguna jalan untuk berhati-hati dalam berkendara, terlebih saat melintasi jalur-jalur dengan kontur jalan menurun tajam. Pihaknya juga mengimbau para pemilik armada untuk memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan sebelum beroperasi.