Salah satu EWS banjir di Kota Yogyakarta. Dokumentasi/ Humas Pemkot Yogyakarta
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta memastikan keaktifan early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini banjir di berbagai titik. Sebanyak lima EWS di antaranya telah diuji coba dan berfungsi dengan baik.
"Lima EWS yang telah kami uji di antaranya di Sungai Belik, Sungai Buntung, Sungai Code, Sungai Gajah Wong, dan Sungai Winongo," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, Kamis, 6 November 2025.
Baca Juga :
Nur mengatakan BPBD Kota Yogyakarta memiliki 26 perangkat EWS di berbagai tepian sungai. Menurut dia sistem-sistem yang disiapkan untuk EWS berfungsi dengan baik.
"Karena cuaca ekstrem dapat memengaruhi jaringan listrik dan komunikasi, maka kami juga menyiapkan sistem cadangan seperti radio HT di setiap wilayah untuk memastikan komunikasi tetap berjalan bila sistem utama terganggu,” jelas Nur.
Ia mengatakan BMKG telah memprediksi mulai Oktober hingga Januari akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana, termasuk banjir.
Berdasarkan analisis cuaca BMKG Wilayah DIY, terpantau adanya peningkatan pembentukan awan hujan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Ia menghimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, serta potensi banjir, tanah longsor, dan puting beliung, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana hidrometeorologi.
Nur mengklaim terus mengoptimalkan peran anggota Kelompok Tangguh Bencana (KTB) di lapangan. Setiap anggota dijadwalkan piket rutin dua kali sehari pada pukul 9.00 pagi dan 21.00 WIB untuk memantau kondisi wilayah dan melaporkan perkembangan potensi bencana.
"Kami sudah mengirimkan surat edaran kepada seluruh warga terkait masuknya musim cuaca ekstrem. Sosialisasi juga terus kami lakukan agar masyarakat semakin siap dan tanggap terhadap potensi bencana," ungkap Nur.
Dampak cuaca ekstrem di Kota Yogyakarta pada 21 Oktober 2025 telah menyebabkan pohon tumbang, hingga rusaknya jaringan listrik. Menurut dia, selama awal musim hujan ini tercatat hampir 50 kejadian, di antaranya 22 pohon tumbang, 10 atap rumah roboh, kerusakan jaringan TV, serta beberapa baliho ambruk.