DataOn menyelenggarakan The 15th Annual HR Conference 2025 di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta. (Foto: Dok. Ist)
Patrick Pinaria • 6 November 2025 18:55
Jakarta: DataOn, penyedia solusi Human Resource Information System (HRIS) terkemuka di Asia Tenggara, sukses menyelenggarakan The 15th Annual HR Conference 2025 di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta. Dengan tema 'Empowering People in a Complex Digital Future', konferensi ini kembali menjadi ajang tahunan yang paling dinantikan oleh para profesional dan praktisi HR di Indonesia.
Acara yang berlangsung satu hari penuh ini menghadirkan ribuan peserta dari berbagai industri, termasuk pimpinan HR, eksekutif perusahaan, dan pengambil keputusan strategis. Melalui rangkaian sesi inspiratif, keynote presentation, dan beragam gamifikasi interaktif, DataOn menghadirkan diskusi mendalam tentang bagaimana organisasi dapat menavigasi kompleksitas era digital dengan menempatkan manusia sebagai pusat dari setiap inovasi.
Konferensi tahun ini menjadi semakin istimewa berkat kehadiran para keynote speaker ternama yang memberikan perspektif mendalam mengenai masa depan dunia kerja. Acara dibuka dengan Kata Sambutan dari Direktur Eksekutif Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Dharma Syahputra.
Chief Executive Officer DataOn Gordon Enns menjadi keynote speaker pertama dengan topik 'Shaping the Future of HR in a Complex Digital World'. Ia menyoroti lima pergeseran utama menuju Future-Ready HR yang didorong oleh teknologi SunFish HR. Transformasi HR, menurutnya, bukan sekadar adopsi alat baru, melainkan penyelesaian tantangan nyata organisasi melalui sistem yang cerdas dan saling terhubung.
Ia menjelaskan bagaimana HR modern harus beralih dari sistem yang terfragmentasi dan berorientasi administratif menjadi platform yang menyatukan kejelasan, kelincahan, empowerment, insight real-time, dan kemitraan strategis. Pendekatan ini mencerminkan visi DataOn dalam membangun organisasi yang lebih adaptif, analitis, dan berpusat pada manusia.
Selanjutnya, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Prof Yassierli yang menyoroti arah kebijakan nasional dalam menghadapi transformasi tenaga kerja di era digital. Ia menegaskan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan penyedia teknologi menjadi kunci dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan di masa depan.

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Prof Yassierli. (Foto: Dok. Ist)
Group Chief People & Culture Officer Kopi Kenangan Gemini Aryanto membawakan tema 'Scaling Culture and Performance for Growth'. Ia membagikan insight seputar evolusi budaya organisasi dalam menghadapi era perubahan cepat. Melalui konsep H.O.P.E (Humanism, Openness, Proximity, Enthusiasm), ia menekankan pentingnya menjaga nilai kemanusiaan, keterbukaan terhadap ide baru, kedekatan antar individu, dan semangat kolaboratif sebagai fondasi budaya perusahaan yang hidup dan adaptif. Ia menegaskan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan hanya dapat dicapai bila perusahaan tetap setia pada 'jiwanya', yaitu budaya yang menghargai manusia dan membangun hubungan yang autentik di tengah ekspansi dan digitalisasi yang pesat.
Chief Human Resources Officer Sinar Mas Mining Swasono Satyo menekankan pentingnya evolusi dari AI adoption menuju adaptive intelligence dalam strategi SDM. Ia memaparkan HR Blueprint yang menggambarkan perjalanan organisasi dari tahap deskriptif hingga prediktif, di mana teknologi kecerdasan buatan membantu HR 'melihat ke depan', mengantisipasi risiko, mengidentifikasi kesenjangan keterampilan, dan memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja. Melalui pendekatan ini, HR dapat bergerak dari sekadar menganalisis apa yang terjadi menjadi bertindak proaktif dengan wawasan prediktif yang memperkuat ketahanan dan kesiapan tenaga kerja di masa depan.
Sementara itu, Senior Group Head Human Capital InJourney Hospitality Joko Utomo membawakan sesi bertema 'Employee Experience is Customer Experience-Driving Service Excellence Through Digital HR'. Ia menyoroti pentingnya pengalaman karyawan sebagai fondasi pengalaman pelanggan, serta bagaimana digitalisasi HR melalui sistem seperti SunFish 7 dapat menghubungkan proses, data, dan manusia untuk mendorong keunggulan layanan di industri hospitality.
| Baca: Humanika Consulting Gelar Silaturahmi Akbar |
