BNPB Imbau Pemerintah Daerah Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah

Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id

BNPB Imbau Pemerintah Daerah Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah

Atalya Puspa • 21 January 2025 18:15

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi catatan kejadian bencana selama beberapa waktu terakhir. Terkait dengan hal itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, pemerintah daerah diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana banjir susulan di wilayahnya masing-masing. 

“Pemerintah daerah diimbau untuk mempersiapkan rencana evakuasi mulai dari tingkat keluarga hingga komunitas serta mempersiapkan kebutuhan darurat seperti obat-obatan, makanan, air dan sebagainya,” kata Abdul dalam keterangannya, Selasa, 21 Januari 2025. 

Ia juga mengimbau pemerintah daerah untuk memerhatikan kondisi peralatan, melakukan pemantauan pada wilayah dengan risiko tinggi bencana. “Ikuti selalu informasi yang dapat dipertanggung jawabkan dan mengikuti instruksi dari petugas berwenang,” kata dia.

Seperti diketahui, sejumlah bencana hidrometeorologi melanda berbagai daerah dalam beberapa waktu terakhir. Laporan pertama yang dirangkum adalah peristiwa tanah longsor di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar Provinsi Bali, pada Senin, 20 Januari 2025 yang memakan korban jiwa empat meninggal dunia, satu dinyatakan hilang dan tiga lainnya luka-luka.

“Berdasarkan laporan visual, material tanah longsor dari atas tebing menimbun rumah yang ditinggali para korban. Dari hasil kaji cepat, sebanyak lima rumah rusak terdampak,” jelas Abdul. 
 

Baca juga: 

Bencana Hidrometeorologi Melanda Sejumlah Daerah selama 2 Hari Terakhir



Berikutnya bencana banjir melanda Desa Jembatan Merah di Kecamatan Padang Batung Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Senin, 20 Januari 2025. Peristiwa ini menyebabkan 15 KK dan 15 unit rumah terdampak, hasil kaji cepat sementara banjir dipicu oleh tingginya intensitas hujan di wilayah Kabupaten Gorontalo Utara adapun kondisi mutakhir genangan banjir belum surut.

Selanjutnya dampak banjir juga masih dirasakan oleh 2,027 KK di lima kecamatan yang berada di  Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin, 20 Januari 2025 pukul 22.30 WITA. Banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi itu merendam 11 desa dan menyebabkan 2,112 rumah terdampak, dua fasilitas pendidikan, fasilitas umum, akses jalan, tambak, serta lahan pertanian.

Kemudian banjir yang dipicu oleh tingginya intensitas hujan merendam Desa Lepadi di Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin, 20 Januari 2025 pukul 13.35 WITA.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)