Menlu AS Klaim Trump Ingin Dorong Negara Kawasan Terlibat Rekonstruksi Gaza

Warga Palestina yang kembali ke Gaza. Foto: Anadolu

Menlu AS Klaim Trump Ingin Dorong Negara Kawasan Terlibat Rekonstruksi Gaza

Fajar Nugraha • 7 February 2025 18:10

Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio mengatakan, pada Kamis 6 Februari 2025 bahwa Presiden Donald Trump berupaya mendorong negara-negara dengan kapasitas ekonomi dan teknologi untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi Gaza setelah konflik.

Dalam konferensi pers bersama Presiden Republik Dominika Luis Abinader, Rubio membela rencana kontroversial Trump yang ingin "mengambil alih" Gaza, dengan alasan wilayah tersebut tidak layak huni akibat kehancuran perang dan ancaman sisa bahan peledak.

"Saya pikir Presiden Trump telah menawarkan diri untuk ikut serta dalam solusi ini. Jika ada negara lain yang bersedia melangkah dan melakukannya sendiri, itu akan bagus. Namun sejauh ini, belum ada yang bergerak untuk melakukannya, dan ini harus terjadi," ujar Rubio, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat 7 Februari 2025.

Menurut Rubio, banyak negara yang vokal menyuarakan keprihatinan terhadap Gaza dan rakyat Palestina, tetapi hanya sedikit yang benar-benar mengambil tindakan nyata.

"Presiden Trump ingin menggugah mereka agar memberikan reaksi dan berkontribusi dalam upaya pemulihan pasca konflik," tambahnya.

Saat ditanya apakah warga Palestina akan diizinkan kembali ke Gaza, Rubio tidak memberikan jawaban tegas. Ia justru menyoroti bahaya sisa-sisa senjata yang belum meledak. 

"Saya rasa tidak ada yang ingin tinggal di dekat amunisi yang belum meledak atau gudang senjata yang ditinggalkan akibat tindakan Hamas," kata Rubio.

"Jadi, secara realistis, untuk membangun kembali wilayah seperti itu, orang-orang harus tinggal di tempat lain sementara waktu,” jelas Rubio.

Trump sebelumnya mengumumkan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS akan "mengambil alih" Gaza dan merelokasi warga Palestina dalam proyek rekonstruksi besar-besaran. Ia bahkan menyebut Gaza berpotensi menjadi "Riviera di Timur Tengah."

Pada Kamis, Trump kembali menegaskan usulannya dan menyatakan bahwa tidak ada tentara AS yang akan dikerahkan dalam rencana tersebut.

Namun, rencana ini mendapat kecaman luas dari para pemimpin dunia. Usulan Trump untuk merelokasi warga Palestina muncul setelah gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, mengakhiri perang yang telah menewaskan lebih dari 47.500 orang dan melukai lebih dari 111.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Selama 15 bulan perang, separuh dari infrastruktur perumahan di Gaza hancur atau rusak, sementara hampir 2 juta penduduk mengungsi dalam kondisi kekurangan makanan dan air bersih.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)