Penjualan Minyak Kayu Putih Anjlok, Pemerintah Berupaya Membatasi Impor Eucalyptus

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni. Foto: Dok. Kementerian Kehutanan.

Penjualan Minyak Kayu Putih Anjlok, Pemerintah Berupaya Membatasi Impor Eucalyptus

Fachri Audhia Hafiez • 28 May 2025 15:02

Jakarta: Pemerintah bakal mengupayakan membatasi impor eucalyptus. Hal ini merespons keluhan petani terhadap penjualan minyak kayu putih yang anjlok.

"Saya akan berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan agar membatasi impor ini, datanya akan kita siapkan," kata Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melalui keterangan tertulis, Rabu, 28 Mei 2025.

Hal itu disampaikan Raja Juli saat melakukan peninjauan ke lokasi penyulingan kayu putih di Desa Wonoharjo, Boyolali, Jawa Tengah. Dia bertemu Kelompok Tani Hutan (KTH) Wono Lestari.

Dalam diskusi Raja Juli dicurhati terkait masalah-masalah yang dihadapi petani. Terkait penjualan, bibit, sumber air, akses jalan hingga perbaikan pabrik penyulingan kayu putih.

Raja Juli mengatakan akibat kran impor itu, petani dirugikan. Harga minyak kayu putih lokal pada harga terendah pun sulit terjual.
 

Baca juga: 

Presiden Ingin Program Pelestarian Hutan Dukung Kesejahteraan Rakyat


"Berapa kerugian yang diakibatkan impor yang terlalu lebar ini yang merugikan petani kita. Dulu harganya bisa 200.000 sampai 210.000 per kg sekarang 140.000 pun enggak ada yang beli," ujar Raja Juli.

Raja Juli memastikan Presiden Prabowo Subianto dalam setiap kebijakannya selalu mengutamakan kepentingan para petani. Kepala Negara ingin petani lebih sejahtera.

"Pak Prabowo Subianto selalu mengutamakan kepentingan petani. Semua orientasi kebijakan Pak Prabowo Subianto ini diarahkan untuk kesejahteraan bersama terutama untuk petani yang selama ini menjadi tulang punggung food security ketahanan pangan," ucap Raja Juli.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)