Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar. (MEA)
Muhammad Reyhansyah • 19 August 2025 15:51
New Delhi: Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menegaskan pada Senin, 18 Agustus 2025 bahwa India dan Tiongkok seharusnya saling memandang sebagai “mitra” ketimbang “lawan atau ancaman.” Pernyataan itu ia sampaikan saat tiba di New Delhi untuk kunjungan dua hari.
Dikutip dari BBC, Selasa, 19 Agustus 2025, kunjungan ini menandai pertemuan kedua sejak bentrokan mematikan di Lembah Galwan, Ladakh, pada 2020 yang memicu keretakan serius hubungan kedua negara.
“Hubungan kedua pihak kini bergerak ke arah positif menuju kerja sama,” ujar Wang Yi menjelang pertemuan dengan Perdana Menteri Narendra Modi pada Selasa.
Wang Yi lebih dulu bertemu dengan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar. Keduanya membahas isu-isu bilateral mulai dari perdagangan, ziarah keagamaan, hingga kerja sama berbagi data aliran sungai.
Jaishankar menekankan bahwa kedua negara tengah berupaya “melangkah maju dari periode sulit dalam hubungan kami”.
Wang Yi dijadwalkan juga bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Doval untuk melanjutkan perundingan soal perbatasan yang masih disengketakan.
Sejak kesepakatan patroli bersama di wilayah perbatasan Himalaya pada Oktober 2023, India dan Tiongkok mulai mengambil langkah normalisasi, termasuk pembukaan kembali visa turis, izin ziarah ke Tibet, hingga rencana pembukaan perdagangan lintas batas dan penerbangan langsung.
Pertemuan ini diyakini akan menjadi landasan bagi kunjungan pertama Modi ke Tiongkok dalam tujuh tahun, guna menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO). Ada spekulasi bahwa Modi juga akan bertemu Presiden Xi Jinping, meski belum dikonfirmasi kedua pihak.
Pemulihan hubungan India-Tiongkok terjadi di tengah memburuknya hubungan India dengan Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump awal Agustus menaikkan tarif impor India hingga total 50% sebagai sanksi atas pembelian minyak dan senjata dari Rusia.
Penasihat Perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, bahkan menuduh India “terlalu dekat dengan Rusia dan Tiongkok” dalam sebuah opini di The Financial Times. Ia menilai India menjadi “penyalur global” minyak Rusia dan memperingatkan agar India menentukan sikap jika ingin dianggap mitra strategis AS.
Dalam keterangannya usai bertemu Wang Yi, Jaishankar menegaskan pentingnya tata dunia multipolar. “Kami menginginkan tatanan dunia yang adil, seimbang, dan multipolar, termasuk Asia yang multipolar,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya reformasi multilateralisme serta stabilitas ekonomi global di tengah dinamika geopolitik saat ini.
Baca juga: Tiongkok Rilis Video Bentrok dengan Militer India di Perbatasan