Program Pintu Goes to Office ini merupakan edukasi dan literasi terkait investasi aset kripto. Foto: Dok istimewa
Jakarta: PT Pintu Kemana Saja (Pintu) berkolaborasi dengan PT Dwi Cermat Indonesia (Cermati Fintech Group) untuk membahas seputar investasi kripto dan teknologi blockchain. Program Pintu Goes to Office ini merupakan edukasi dan literasi terkait investasi aset kripto.
Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengatakan, edukasi dan literasi terus menjadi fokus utama perusahaan guna meningkatkan pemahaman mengenai investasi aset kripto seluruh masyarakat Indonesia salah satunya melalui program Pintu Goes to Office.
“Kami mengapresiasi rekan-rekan Cermati.com atas kolaborasi yang dilakukan demi bersama-sama mewujudkan keuangan yang inklusif dan terus mendorong literasi finansial yang berkelanjutan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 11 Juli 2025.
(Ilustrasi. Foto: Dok Freepik)
Direktur Cermati Invest Darwin Soesanto merespons baik kehadiran Pintu melalui program Pintu Goes to Office. Ia menyebut kolaborasi ini sangat penting bagi Cermati dalam mendukung penuh kegiatan yang bersifat edukatif yang diselenggarakan oleh aplikasi Pintu.
“Kolaborasi ini menjadikan langkah baik untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai instrumen investasi aset kripto yang tengah digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Kami harap kolaborasi baik ini dapat terus berlanjut ke depannya,” ungkap dia.
Industri kripto tumbuh positif
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, tren perdagangan aset kripto meningkat di bulan Mei, dari sisi jumlah investor tumbuh 4,38 persen atau terdapat 14,78 juta investor. Dari sisi nilai transaksi masih di bulan yang sama, mampu menembus Rp49,57 triliun.
Peningkatan positif ini mencerminkan bahwa aset kripto semakin diterima oleh masyarakat Indonesia. Timo optimistis, potensi pertumbuhan aset kripto pasti akan terus mengalami peningkatan. Di tengah peningkatan tersebut, tantangan soal edukasi dan literasi akan terus ada.
“Demi mendukung kemajuan industri kripto, kami akan terus mengambil peran dalam hal edukasi dan literasi aset kripto melalui berbagai saluran, digital atau
offline. Investasi aset kripto bukan hanya soal mencari keuntungan, tapi pentingnya mengetahui risiko yang ada,” tutup Timo.