Kemenag Resmi Memulai MQKN ke-8, Tahapan Seleksi Via CBT Berbasis Kitab Kuning

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amin Suyitno

Kemenag Resmi Memulai MQKN ke-8, Tahapan Seleksi Via CBT Berbasis Kitab Kuning

Achmad Zulfikar Fazli • 17 June 2025 20:16

Jakarta: Kementerian Agama membuka seleksi Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional ke-8 berbasis komputer (CBT) secara daring pada Selasa, 17 Juli 2025. MQK tahun ini dinilai menjadi momentum penting bagi pesantren dalam menghadapi era globalisasi dan digitalisasi.

“CBT MQK ini adalah bukti bahwa pesantren tidak tertinggal. Kita menyaksikan transformasi digital berjalan nyata di ruang-ruang yang selama ini dianggap tradisional. Pesantren mampu beradaptasi dengan teknologi tanpa kehilangan jati dirinya,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amin Suyitno, dalam keterangannya, Selasa, 17 Juni 2025.

Pembukaan MQK Nasional ke-8 dilakukan Suyitno melalui platform Zoom dan diikuti perwakilan Kanwil Kemenag provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, pesantren, Ma’had Aly, dan para santri peserta seleksi.

Suyitno menekankan MQK 2025 mengusung semangat “from local to global” sebagai penanda kuat pesantren Indonesia kini hadir di ruang publik internasional. Menurut dia, MQK bukan hanya kompetisi membaca kitab kuning, tetapi sarana aktualisasi intelektual pesantren dalam menjawab isu-isu kontemporer dunia.

“Tema tahun ini, Dari Pesantren untuk Dunia: Merawat Lingkungan dan Menebar Kedamaian dengan Turats, mengajak kita semua untuk mengeksplorasi kekayaan literatur klasik Islam (turats) sebagai sumber etika ekologis dan solusi perdamaian global. Ini sangat relevan di tengah krisis iklim dan gejolak geopolitik saat ini,” terang Suyitno.

Mengutip Menag Nasaruddin Umar, Suyitno mengusulkan dalam kerangka maqashid al-syariah, selain menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta, perlu ditambahkan satu aspek baru, yaitu hifdzul biah (menjaga lingkungan). Usulan ini bisa dibahas dalam Halaqah Ulama yang menjadi salah satu side event MQK 2025.

“Ekoteologi belum banyak disentuh dalam tradisi fikih kita. Padahal, lingkungan adalah bagian integral dari ibadah dan tanggung jawab keagamaan. MQK adalah ruang untuk menggali dimensi ini,” ujar dia.

Tak hanya soal lingkungan, dia menyinggung pentingnya menyuarakan nilai-nilai perdamaian dari pesantren Indonesia. 

“Pesantren harus menjadi corong Islam yang damai dan rahmatan lil ‘alamin. Ketika dunia dilanda konflik dan kekerasan, santri harus bisa menjadi duta perdamaian yang membangun narasi keadaban dari khazanah kitab kuning,” ujar dia.
 

Baca Juga: 

Kemenag Tegaskan Belum Ada Pengumuman soal Kuota Haji 2026


Sementara itu, Direktur Pesantren Ditjen Pendis, Basnang Said, menambahkan seleksi CBT ini merupakan tahapan awal menuju MQK Nasional yang akan digelar secara luring di Pesantren As’adiyah Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan, pada 1–7 Oktober 2025.

“Ini akan menjadi sejarah karena baru pertama kali MQK diselenggarakan di wilayah timur Indonesia,” ujar dia.

Seleksi digital diikuti 8.773 peserta dari 1.218 lembaga, termasuk 1.161 pesantren dan 57 Ma’had Aly. CBT MQK menjadi tonggak baru dalam penyelenggaraan MQK, yang sebelumnya bersifat manual. Selain efisien dan transparan, sistem digital ini menjamin keadilan akses bagi seluruh peserta, termasuk mereka yang berasal dari daerah terpencil. 

“Ini adalah bentuk nyata meritokrasi. Peserta yang lolos bukan semata karena nama besar pesantrennya, tapi karena kapasitasnya,” ujar Basnang.

Basnang mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan seleksi ini. Dia juga berharap seluruh proses berjalan lancar dan penuh integritas.

“Kepada seluruh panitia, operator lembaga, guru pembimbing, dan para peserta, kami sampaikan apresiasi dan pesan agar menjaga integritas, kejujuran, serta semangat belajar. Sebab, dalam khazanah Islam klasik, ilmu tidak hanya dicapai dengan kecerdasan, tetapi juga dengan keikhlasan, kesabaran, dan keadaban,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)