Pola Makan Sehat Jadi Fokus Edukasi Program Gizi Gratis

Anggota Komisi IX DPR RI, Mariana. Istimewa

Pola Makan Sehat Jadi Fokus Edukasi Program Gizi Gratis

Al Abrar • 19 June 2025 21:26

Banjarbaru: Anggota Komisi IX DPR RI, Mariana, bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menyelenggarakan sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung DPRD Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa (17/6/2025). Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak dan ibu hamil guna mencegah stunting serta menciptakan generasi unggul di masa depan.

 
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 300 warga setempat serta sejumlah pejabat terkait, di antaranya Tenaga Ahli Kerja Sama dan Kemitraan BGN Imam Bachtiar Farianto dan Plt. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Maulidah.
 
Mariana menyebutkan bahwa MBG merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, sebagaimana yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menekankan pentingnya pemenuhan gizi sejak dini sebagai langkah dasar dalam membentuk masyarakat yang sehat dan berdaya saing.
 
“Pencegahan stunting dan gizi buruk harus menjadi prioritas karena berdampak besar pada tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun intelektual,” ujar Mariana.
 
Selain penyediaan makanan bergizi, program ini juga dirancang untuk mengedukasi masyarakat mengenai pola makan sehat dan seimbang. Mariana mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi demi menyukseskan program tersebut.
 
“Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan dukungan lintas sektor,” tegasnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Imam Bachtiar Farianto menyampaikan bahwa gizi yang baik adalah investasi masa depan bangsa. Menurutnya, pola makan bergizi berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak serta menjaga daya tahan tubuh.
 
“Edukasi gizi menjadi bagian penting yang kami integrasikan dalam program ini,” katanya.
 
Sementara itu, Plt. Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Banjarbaru, Maulidah, menyoroti tantangan gizi lintas generasi yang masih dihadapi Indonesia. Ia menyebut kondisi ini sebagai triple burden of malnutrition, yakni kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan zat gizi mikro.
 
“Permasalahan ini harus ditangani dengan pendekatan terpadu, melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” ujar Maulidah.
 
Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut mengawasi keamanan pangan, khususnya di lingkungan sekolah dan komunitas. Menurutnya, kolaborasi yang kuat dapat meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya pangan aman dan bergizi.
 
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi langkah strategis dalam membangun kebiasaan makan sehat serta mendukung terciptanya generasi Indonesia yang cerdas, sehat, dan kompetitif menuju Indonesia Emas 2045.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)