Bidik Kemandirian Energi, Pemerintah Genjot Hilirisasi Batu Bara

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Indonesia Mining Forum 2025 Metro TV. Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah

Bidik Kemandirian Energi, Pemerintah Genjot Hilirisasi Batu Bara

Eko Nordiansyah • 31 July 2025 18:06

Jakarta: Pemerintah menegaskan komitmen untuk mempercepat hilirisasi batu bara guna mengurangi ketergantungan terhadap energi impor, khususnya LPG. Langkah ini disebut sebagai bagian dari agenda prioritas Presiden dalam mencapai swasembada energi nasional. 

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia memiliki cadangan batu bara yang sangat besar dan potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku energi alternatif. 

“Kita memiliki cadangan batu bara besar yang harus dimanfaatkan untuk substitusi LPG dan pengembangan metanol,” ujar Airlangga dalam sambutannya di pembukaan Indonesia Mining Forum 2025 Metro TV di Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025.
 

Baca juga: 

Sambut CoalTrans Asia 2025, Metro TV Selenggarakan Indonesia Mining Forum 2025



(Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto ditemui usai ajang Indonesia Mining Forum 2025 Metro TV. Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah)

Insentif pecut hilirisasi

Untuk mempercepat realisasi hilirisasi, pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, termasuk fasilitas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Salah satu fokus utama adalah pengembangan dimetil eter (DME) sebagai pengganti LPG, yang saat ini masih diimpor dengan nilai mencapai Rp80 triliun per tahun. Pemerintah menargetkan proyek hilirisasi tersebut mulai beroperasi dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Selain insentif, koordinasi lintas kementerian dan dukungan legislatif juga terus diperkuat untuk menjamin keberlanjutan proyek. Kementerian Investasi dan DPR disebut telah memberikan lampu hijau terhadap percepatan implementasi kebijakan ini.

Langkah strategis menuju transisi energi

Hilirisasi batu bara dinilai bukan hanya langkah ekonomi, tetapi juga strategi transisi energi menuju sistem yang lebih berkelanjutan. Dengan konversi batu bara menjadi DME dan metanol, Indonesia berpotensi mengurangi impor energi sekaligus menciptakan nilai tambah dari sumber daya domestik.

Pemerintah berharap dukungan industri nasional dan investor terus mengalir agar proyek-proyek hilirisasi dapat segera terealisasi. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu menopang ketahanan energi nasional sekaligus membuka lapangan kerja di sektor manufaktur dan pengolahan energi. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)