Mengenal Galungan Kombat Sport, dari Jalanan Keatas Ring

Pendiri Galungan Kombat Sport, Arief Rachman S. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan

Mengenal Galungan Kombat Sport, dari Jalanan Keatas Ring

Roni Kurniawan • 10 October 2025 22:40

Bandung: Kota Bandung yang dikenal dengan kreativitas dan energi mudanya, pernah ada masa ketika jalanan kota terasa mencekam. Kerusuhan antar kelompok remaja menjadi pemandangan yang lumrah dijalanan.

Berawal dari keresahan itulah Galungan Kombat Sport lahir bukan sekadar wadah olahraga, melainkan ruang transformasi sosial yang bermula dari keprihatinan seorang tokoh bernama Arief Rachman S, atau yang akrab disapa Romo.

"Awalnya memang berangkat dari keresahan pribadi saya dan beberapa stakeholder serta kolega lain. Saat itu, di Bandung sering terjadi kerusuhan-kerusuhan. Saya berpikir, bagaimana caranya mengakomodir dan mereduksi hal-hal negatif tersebut," kata Romo salah satu pendiri Galungan kombat Sport saat ditemui di Jalan Jurang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat, 10 Oktober 2025.
 

Baca: FM Fabian Glen Mariano Amankan Posisi Puncak Klasemen Open Japfa Chess Festival 2025
 
Sebagai seseorang yang akrab dengan dunia sosial dan sering turun langsung ke lapangan, Romo melihat potensi besar di balik perilaku anak-anak muda yang sering terlibat tawuran. Bagi Romo, mereka bukanlah musuh, melainkan energi yang salah arah dan butuh wadah untuk disalurkan.

Romo pun mulai memiliki Ide besar itu. Romo mengajak beberapa rekannya untuk mendirikan sebuah platform olahraga yang bisa menjadi jembatan antara dunia jalanan dan dunia profesional. 

"Kami sepakat untuk membuat wadah ini. Alhamdulillah, volume pertama (tahun 2024) berjalan meski sempat naik-turun dan jadi bahan perbincangan banyak orang di media sosial. Akhirnya kami punya tekad, ya sudahlah, lanjutkan saja sampai ke volume-volume berikutnya," beber Romo.

Romo bercerita nama Galungan dipilih bukan tanpa makna. Sebab dalam bahasa Sunda, kata ini berarti ribut, yaitu sebuah istilah yang diambil dari akar budaya lokal. 

"Karena kita berada di Jawa Barat, saya pilih nama Galungan agar menunjukkan identitas kita sebagai orang Sunda. Artinya, tidak lain adalah ribut. Tapi ribut di sini bukan dalam arti negatif, melainkan bagaimana energi ribut itu bisa diarahkan dengan cara yang positif," ujar Romo.

Romo menuturkan, dengan filosofi itu, Galungan menjadi simbol transformasi dari kekerasan tanpa arah menjadi kekuatan yang beradab. 

"Dari jalanan ke ring tinju," imbuh Romo.

Diakui Romo, salah satu terobosan besar yang dilakukan tim Galungan adalah program Galungan Road to School. Program ini membawa semangat Galungan langsung ke sekolah-sekolah, terutama yang memiliki ekstrakurikuler bela diri seperti tinju dengan tujuannya mengedukasi, membina, dan mengarahkan para pelajar agar menyalurkan semangat bertarung mereka dengan cara yang benar.

"Kami lakukan door to door, mendatangi sekolah-sekolah. Kami datang langsung ke sekolah yang memiliki ekstrakurikuler tinju untuk membina para siswanya. Kami juga memberi edukasi langsung di lapangan," tandas Romo.

Upaya tersebut diakui Romo hasilnya cukup menggembirakan. Karena pada Galungan Kombat Sport volume pertama, jumlah peserta dari kalangan pelajar mencapai angka yang signifikan.

"Mereka bukan hanya bertanding, tapi juga menjadi prototype generasi baru yang mampu mengubah stigma anak jalanan menjadi anak petarung berprestasi," ungkap Romo.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)