Marapi Erupsi, BNPB: Abu Vulkanik Terpantau di Wilayah Batu Palano

Pantauan aktivitas Gunung Marapi Sumbar. (MI)

Marapi Erupsi, BNPB: Abu Vulkanik Terpantau di Wilayah Batu Palano

Lukman Diah Sari • 14 October 2025 13:08

Jakarta: Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, erupsi pada Selasa, 14 Oktober 2025, pukul 03.52 WIB. Berdasarkan catatan instrumen yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 11 detik.

"Meskipun tinggi kolom abu tidak teramati secara visual karena tertutup kabut, laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Marapi menyebutkan bahwa abu vulkanik terdistribusi ke arah timur laut dan sebagian teramati jatuh di wilayah Batu Palano, Kabupaten Agam," ujar 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resmi, Selasa siang, 14 Oktober 2025. 

Abdul menerangkan, pukul 08.45 WIB, kondisi wilayah Batu Palano terpantau kondusif setelah tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam menyisir area terdampak. Kabut masih menutup wilayah puncak kawah dan hujan abu berangsur reda. Jalanan di permukiman penduduk masih tertutup abu dengan ketebalan bervariasi.

"Meski hujan abu mulai reda, namun abu vulkanik yang jatuh ke jalanan dapat terbawa angin dan kembali beterbangan jika terdapat kendaraan yang melintas," jelas dia.

Tim BPBD Kabupaten Agam yang telah berada di lokasi memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah jika memang tidak ada keperluan mendesak. Masyarakat juga diberikan masker demi mencegah dan mengurangi risiko gangguan saluran pernapasan (ISPA) jika terjadi hujan abu susulan dari aktivitas vulkanik.

Saat ini, Gunung Marapi masih ditetapkan pada Status Level II (Waspada). Tingkat ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas di atas batas normal, yang teramati melalui gejala visual dan/atau instrumental seperti meningkatnya aktivitas seismik dan munculnya kejadian vulkanik.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi larangan memasuki zona berbahaya yang telah ditetapkan, seperti radius tertentu dari kawah. Masyarakat, pendaki, dan wisatawan diharapkan tidak memasuki maupun beraktivitas di dalam radius 3 kilometer dari pusat aktivitas, yakni di Kawah Verbeek.

Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi juga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lahar (galodo), terutama saat hujan turun. Masyarakat juga diingatkan untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta terus mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat seperti BPBD dan PVMBG.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)