Sekjen PBB Antonio Guterres saat bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim di KTT Asia Timur. Foto: Bernama
Fajar Nugraha • 27 October 2025 18:15
Kuala Lumpur: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan bahwa lembaga dunia itu siap mendukung berbagai upaya, termasuk usulan peran penjaga perdamaian di Gaza. Hal tersebut diutarakannya setelah para pemangku kepentingan kunci memutuskan langkah selanjutnya untuk mempertahankan gencatan senjata.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres di sela-sela KTT ASEAN mengatakan, belum jelas dalam situasi apa pasukan penjaga perdamaian akan dibentuk.
“Yang penting sekarang adalah memastikan gencatan senjata tetap berlaku dan fase pertama Perjanjian dilaksanakan sepenuhnya,” kata Guterres pada Senin 27 Oktober 2025, seperti dikutip dari The Star.
Ia merujuk pada Rencana Perdamaian Gaza yang diumumkan oleh Amerika Serikat.
Pada 14 Oktober, Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim mengatakan Malaysia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian jika diminta atau dibutuhkan setelah rencana tersebut diimplementasikan.
Ia menyampaikan kepada Dewan Rakyat bahwa pasukan penjaga perdamaian akan menjadi jaminan terbaik untuk menjamin keamanan di Gaza.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama rencana perdamaian Gaza yang diluncurkannya pada 29 September.
Rencana ini mencakup gencatan senjata, pembebasan semua tawanan Israel dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza.
Guterres memuji Malaysia atas kebijakan luar negerinya yang konsisten dan berprinsip terkait isu Palestina. Ia menggambarkannya sebagai model koherensi dan integritas dalam diplomasi global.
Guterres menyampaikan apresiasinya atas dukungan Malaysia yang tak tergoyahkan bagi rakyat Palestina selama krisis kemanusiaan di Gaza. Ia juga memuji advokasi Malaysia atas hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan bernegara.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi saya atas kebijakan luar negeri Malaysia yang konsisten dan koheren,” ujar Guterres.
“Tidak ada standar ganda, dan Malaysia telah menjadi pendukung kuat hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan bernegara,” tambah Guterres.
Sebelumnya ketika berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia siap mengirimkan 20 ribu pasukan sebagai pasukan perdamaian PBB di Gaza. Rencana itu masih menunggu ketentuan dari para pemangku kebijakan terkait Gaza.