Penyaluran bantuan pangan nontunai berupa beras. Foto: Humas Perum Bulog.
Naufal Zuhdi • 10 September 2025 12:51
Jakarta: Hingga Selasa pagi, 9 September 2025, Perum Bulog telah merealisasikan penyaluran beras Bantuan Pangan (Banpang) untuk alokasi Juni dan Juli 2025 sebesar 363 ribu ton atau 99,29 persen dari total pagu 365,5 ribu ton.
Capaian tersebut tidak hanya menunjukkan kelancaran distribusi secara fisik, tetapi juga disertai dengan penyelesaian administrasi pertanggungjawaban yang hampir rampung seluruhnya.
"Pencapaian ini adalah bukti nyata komitmen Bulog dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus mendukung program pemerintah untuk membantu masyarakat. Kami pastikan Banpang tidak hanya tersalurkan secara fisik, tetapi juga tertib dalam administrasi pertanggungjawabannya," kata Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani dikutip dari siaran pers, Rabu, 10 September 2025.
Diketahui, program Banpang ini ditujukan bagi 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia yang datanya bersumber dari Kementerian Sosial melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas). Untuk alokasi bulan Juni dan Juli 2025, Bulog menyalurkan dalam satu waktu, sehingga masing-masing PBP mendapatkan 20 kilogram beras.
Skema ini dipilih agar bantuan bisa lebih cepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam menghadapi dinamika harga kebutuhan pokok di lapangan.
Adapun, tertundanya realisasi 100 persen pendistribusian Banpang alokasi Juni dan Juli 2025 ini dikarenakan beras bantuan tersebut sempat tertahan di titik bagi karena kendala teknis di lapangan. Namun demikian, pemerintah memberikan kebijakan beras yang sudah dikirim ke titik bagi tetap dapat disalurkan kepada PBP dengan batas waktu hingga 30 September 2025.
Dengan begitu, tegas Rizal, masyarakat yang belum menerima bantuan tetap dapat memanfaatkan haknya sesuai alokasi yang telah ditetapkan.
Baca juga: Stok Cadangan Beras Melimpah, Tapi Penyalurannya Masih Terhambat |