Oposisi Greenland Menang Pemilihan Umum di Tengah Keinginan Trump Ambil Alih

Greenland akhiri pemilu dengan kemenangan oposisi. Foto: Anadolu

Oposisi Greenland Menang Pemilihan Umum di Tengah Keinginan Trump Ambil Alih

Fajar Nugraha • 12 March 2025 15:55

Nuuk: Hasil penghitungan suara yang hampir lengkap menunjukkan bahwa oposisi kanan-tengah Greenland telah memenangkan pemilihan umum. Pemilu kali ini turut diwarnai keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih wilayah otonomi Denmark.

“Dengan lebih dari 90 persen surat suara yang dihitung pada Selasa 11 Maret 2025, partai Demokraatit -,yang mendukung pendekatan bertahap menuju kemerdekaan,- memperoleh hampir 30 persen suara,” kata pejabat pemilu Greenland, seperti dikutip NDTV, Rabu 12 Maret 2025.

Naleraq, partai oposisi lain yang ingin segera memulai proses perceraian dari Kopenhagen dan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan AS, berada di posisi kedua dengan sekitar 25 persen.

Partai Inuit Ataqatigiit (IA) milik Perdana Menteri Mute B Egede -,juga partai pro-kemerdekaan,- berada di posisi ketiga dengan lebih dari 21 persen. Greenland -,pulau terbesar di dunia, di antara Samudra Arktik dan Atlantik,- telah dikuasai oleh Denmark, hampir 3.000 km jauhnya, selama sekitar 300 tahun.

Greenland mengatur urusan dalam negerinya sendiri, tetapi keputusan tentang kebijakan luar negeri dan pertahanan dibuat di Kopenhagen. Sekitar 44.000 warga Greenland dari populasi 57.000 orang berhak memberikan suara mereka untuk memilih 31 anggota parlemen, serta pemerintah daerah. Enam partai ikut serta dalam pemungutan suara.

Partai Siumut - mitra Egede dalam koalisi pemerintahan sayap kiri saat ini, berada di posisi keempat dengan hampir 15 persen suara. Dua partai lainnya tertinggal jauh, dengan Atassut di 7 persen, dan Qulleq di lebih dari 1 persen.

Pemungutan suara berlangsung di 72 tempat pemungutan suara yang tersebar di seluruh pulau yang luas itu. Lokasi Greenland yang strategis dan sumber daya mineral yang belum dimanfaatkan telah menarik perhatian Trump. Ia pertama kali melontarkan gagasan untuk membeli pulau itu selama masa jabatan pertamanya pada tahun 2019.

Sejak menjabat lagi pada bulan Januari, Trump telah menegaskan kembali niatnya untuk memperoleh wilayah itu.

"Kita butuh Greenland untuk keamanan nasional. Dengan cara apa pun kita akan mendapatkannya," katanya dalam pidatonya di Kongres AS minggu lalu.

Para pemimpin Greenland dan Denmark telah berulang kali menolak tuntutannya. Egede telah menegaskan bahwa Greenland tidak untuk dijual, dan layak untuk "diperlakukan dengan hormat".

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)