Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 1 October 2025 10:20
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Partai Demokrat di Kongres bahwa pemerintahannya akan mengambil langkah yang “tidak dapat diubah,” termasuk pemecatan massal pegawai negeri, jika pendanaan federal dibiarkan berakhir pada tengah malam dan berujung penutupan (shutdown).
“Kami bisa melakukan berbagai hal selama berlangsungnya shutdown yang tidak bisa mereka balikkan, hal-hal buruk bagi mereka dan tidak bisa mereka ubah kembali, seperti memecat banyak orang, memangkas hal-hal yang mereka sukai, memangkas program yang mereka sukai,” kata Trump kepada wartawan di Kantor Oval dan dikutip The New Daily, Rabu, 1 Oktober 2025.
Peringatan tersebut memicu kekhawatiran baru saat anggota parlemen bersiap untuk upaya terakhir memperpanjang anggaran sebelum tahun fiskal berakhir. Upaya Partai Demokrat untuk memperluas manfaat kesehatan bagi jutaan warga gagal di Senat dengan suara 47-53.
Rancangan undang-undang alternatif yang diajukan Republik untuk memperpanjang pendanaan tanpa tambahan layanan kesehatan juga diperkirakan tidak akan lolos, hampir memastikan Amerika Serikat menghadapi shutdown ke-15 sejak 1981.
Sejumlah lembaga federal telah menyiapkan rencana shutdown, termasuk penutupan kantor penelitian ilmiah, layanan publik, dan pengiriman pulang puluhan ribu pekerja. Pasukan militer, penjaga perbatasan, serta pegawai yang dianggap “esensial” tetap bekerja, tetapi tanpa gaji hingga Kongres menyelesaikan kebuntuan.
Beberapa instansi, termasuk Departemen Kehakiman dan Administrasi Jaminan Sosial, dalam memo kepada pegawai yang akan dirumahkan, menyalahkan Partai Demokrat atas potensi shutdown. Langkah ini dianggap melanggar norma lama yang biasanya melindungi pekerja federal dari tekanan politik partisan.
Perselisihan anggaran telah menjadi pola berulang di Washington, dengan krisis sering kali diselesaikan di menit terakhir. Shutdown terakhir pada 2018–2019 berlangsung selama 35 hari, terpanjang dalam sejarah AS, dipicu oleh perdebatan imigrasi. Menurut Kantor Anggaran Kongres yang nonpartisan, krisis itu merugikan ekonomi AS sekitar US$3 miliar atau 0,02 persen dari PDB.
Kali ini, yang dipertaruhkan adalah dana sebesar US$1,7 triliun untuk operasi lembaga federal, sekitar seperempat dari total anggaran pemerintah senilai US$7 triliun. Sisa anggaran terutama dialokasikan untuk program kesehatan, pensiun, serta pembayaran bunga utang nasional yang kini mencapai US$37,5 triliun.
Trump sebelumnya telah menolak menggunakan miliaran dolar yang disetujui Kongres dan mengurangi jumlah pegawai federal sekitar 300.000 orang sejak kembali menjabat pada Januari. Ancaman untuk melakukan pemutusan hubungan kerja lebih luas atau menghapus program-program tertentu diperkirakan akan memperdalam ketidakpastian.
Sementara itu, Demokrat menyatakan sempat optimistis usai pertemuan di Gedung Putih pada Senin. Namun hanya beberapa jam kemudian, Trump mengunggah video manipulasi berbasis kecerdasan buatan yang menampilkan citra pemimpin Demokrat dengan stereotip warga Meksiko.
“Lain kali Anda ingin mengatakan sesuatu tentang saya, jangan sembunyi di balik video AI rasis dan palsu. Saat saya kembali ke Kantor Oval, katakan langsung di depan saya,” ujar Pemimpin Demokrat di DPR, Hakeem Jeffries.
Baca juga: Senat AS Tolak RUU Anggaran Demokrat, Risiko Shutdown Meningkat