Presiden Iran, Masoud Pezeshkian tegaskan negaranya tak takut tekanan Amerika Serikat. Foto: Press TV
Fajar Nugraha • 13 June 2025 06:02
Teheran: Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerah pada tekanan Amerika Serikat (AS) terkait program nuklirnya. Pezeshkian mengatakan kepada kantor berita resmi IRNA bahwa negosiasi nuklir dengan AS dan Eropa tengah berlangsung.
Ia menekankan bahwa dialog dilakukan dalam kerangka yang ditetapkan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. "Kami tidak akan tunduk pada kesombongan," katanya. Ia juga menyatakan bahwa Iran tidak akan mau penelitian nuklirnya dihentikan.
Pezeshkian mengkritik tuntutan AS dengan menantang, “siapa yang mengatakan kami perlu izin untuk melakukan penelitian ilmiah? Siapa mereka yang menuntut kami membongkar seluruh industri nuklir kami?"
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya kurang yakin terkait tercapainya kesepakatan nuklir dengan Iran.
"Mereka tampaknya menunda, dan menurut saya itu memalukan, tetapi saya kurang yakin sekarang dibandingkan beberapa bulan lalu," kata Trump, seperti dikutip Anadolu, Jumat 13 Juni 2024.
Ketika ditanya apakah Trump yakin dapat membujuk Iran, ia menjawab, "Saya tidak tahu."
Namun, ia menegaskan bahwa Iran tidak akan memiliki senjata nuklir. Putaran keenam perundingan nuklir Iran-AS direncanakan pada hari Minggu di ibu kota Oman, Muscat, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei.
Iran dan AS diketahui melanjutkan pembicaraan nuklir pada bulan April lalu. Sejak saat itu, mereka telah mengadakan lima putaran di Muscat dan Roma. Pengayaan uranium muncul sebagai isu utama dalam dialog tersebut, AS menyerukan penghentiannya dan Iran bersikeras melanjutkan program tersebut.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bahwa ia tidak berharap pembicaraan dengan AS akan membuahkan hasil. Trump sendiri telah mengancam akan menindak keras Iran dengan militernya, jika perjanjian nuklir baru untuk menggantikan kesepakatan nuklir 2015 tidak tercapai.
(Nada Nisrina)