Para diaspora Indonesia berkumpul, berdiri berjajar di sepanjang jalan sekitar hotel, membawa semangat untuk menyambut langsung kehadiran Presiden Prabowo Subianto. Dok .Jessica - Biro Pers Sekretariat Presiden
M Ilham Ramadhan Avisena • 21 September 2025 11:17
Jakarta: Suasana hangat menyelimuti area depan salah satu hotel di Kota New York pada Sabtu, 20 September 2025, ketika Presiden Prabowo Subianto, tiba untuk memulai rangkaian kunjungan kerjanya di Amerika Serikat. Para diaspora Indonesia berkumpul, berdiri berjajar di sepanjang jalan sekitar hotel, membawa semangat untuk menyambut langsung kehadiran Kepala Negara.
Melansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, Minggu, 21 September 2025, begitu mobil kepresidenan tiba, Prabowo turun dan langsung menghampiri barisan warga. Kepala Negara menyalami dan menyapa dengan senyum hangat. Suasana pun meriah dengan riuh tepuk tangan dan seruan semangat dari para diaspora.
"Indonesia..Indonesia..Indonesia," seru para diaspora.
Momen spesial juga terlihat di depan pintu hotel. Dua anak diaspora, Hatta Sanof Kurniawan dan Adriella Namarga Pandjaitan, tampil dengan pakaian adat nusantara. Keduanya menyerahkan karangan bunga kepada Prabowo yang menerimanya dengan penuh kehangatan, sembari mencium kepala mereka.
Selain warga diaspora, sejumlah pejabat menyambut langsung kedatangan Prabowo. Di antaranya. sejumlah menteri Kabinet Merah Putih hingga Duta Besar Designate RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo.
Bagi diaspora yang hadir, momen menyambut Prabowo di negeri seberang bukan sekadar acara seremonial, melainkan kebanggaan sekaligus pengingat akan Tanah Air. Glory Lamria, mahasiswa Columbia University, mengaku kedatangan Presiden Prabowo kali ini terasa istimewa.
"Yang pertama tentunya saya merasa bangga Presiden kita selama kurang lebih 10 tahun terakhir akhirnya bisa berkunjung ke New York dan menyampaikan aspirasi warga Indonesia secara general. Yang kedua adalah saya berharap semoga ajang ini menjadi momen bukan hanya sekedar partisipasi, tapi juga bisa menjadikan wadah aspirasi bagi diaspora-diaspora yang ada di Amerika Serikat," ujar Glory.
Sementara itu, Dimas, mahasiswa New York University menyebut momen penyambutan ini menjadi kebanggaan tersendiri. Menurut Dimas, kesempatan Indonesia berbicara di forum dunia adalah hal yang membanggakan.
"Bangga sih, karena kan dengar-dengar juga kita urutan ketiga kan. Kita bisa berbicara di depan negara-negara yang penting lainnya, sebagai mahasiswa saya bangga sih," ungkap Dimas.