LSPR Film, Television, and Videography Club (FTVC) sukses menyelenggarakan Indonesian Youth Film Festival (IYFF) 2025. (Foto: Dok. Ist)
Patrick Pinaria • 19 September 2025 14:52
Bekasi: LSPR Film, Television, and Videography Club (FTVC) sukses menyelenggarakan Indonesian Youth Film Festival (IYFF) 2025, sebuah ajang apresiasi dan kompetisi film pendek tingkat nasional yang menghadirkan karya dari siswa/i SMA/SMK, serta mahasiswa/i dari seluruh Indonesia.
Mengusung tema 'Social Voices', IYFF 2025 berhasil menarik perhatian dengan menyoroti isu-isu sosial yang kerap terabaikan, namun relevan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui film, para sineas muda tidak hanya bercerita, tetapi juga menyuarakan kepedulian dan perspektif baru yang bermakna serta menghibur.
Pada malam penganugerahan yang berlangsung di The Amani Palladium Theatre, LSPR Transpark Juanda Bekasi, penghargaan Best Film berhasil diraih oleh Gadis dan Penatu karya Alam Alghifari dari ISI Yogyakarta. Selain itu, enam kategori penghargaan lainnya yang diumumkan, yaitu:
- Best Visual: We Are a Happy Family
- Best Scriptwriter: Gadis dan Penatu (Ibrahimy Mustofa)
- Best Director: We Are a Happy Family (Muhammad Rachman Ritonga)
- Best Actor: We Are a Happy Family (Alfarizi as Ale)
- Best Actress: Gadis dan Penatu (Febrianti Alfi as Santi)
- Best Sound: A Slight Taste of a Black Rose.
Kategori Best Sound menjadi perhatian khusus pada tahun ini. Dengan menghadirkan penghargaan tersebut, IYFF ingin menegaskan pentingnya kualitas audio dalam sebuah karya film. Melalui bentuk apresiasi ini, panitia berharap sineas muda semakin termotivasi untuk memperhatikan aspek audio sebagai elemen penting dalam mendukung kekuatan narasi dan pengalaman menonton. Di tahun ini, IYFF menerima sebanyak 75 karya film pendek dari seluruh Indonesia, yang berasal dari lima sekolah dan 19 universitas berbeda, dengan partisipasi yang mencakup sepuluh kota dan tujuh provinsi.
Ketua Pelaksana IYFF 2025, Marine Bintang Feliza, menyampaikan: "Malam penghargaan ini bukan hanya merayakan kemenangan, tapi juga merayakan keberanian sineas muda yang peduli terhadap isu sosial di sekitar mereka."
Baca: Vox Versum LSPR 2025: Wadah Kreativitas Anak Muda, dari Debat hingga Festival Musik |