16 Jenazah Korban Kecelakaan Maut Bus Cahaya Trans Dipulangkan

Korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus terguling di di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Senin (22/12) dini hari masih disemayamkan di kamar mayat RSUP Dr Kariadi Semarang

16 Jenazah Korban Kecelakaan Maut Bus Cahaya Trans Dipulangkan

Whisnu Mardiansyah • 23 December 2025 14:27

Semarang: Seluruh jenazah dari 16 korban meninggal dunia kecelakaan maut bus Cahaya Trans di Exit Tol Krapyak, Semarang telah diambil keluarga dan dipulangkan ke daerah asal untuk dimakamkan, sementara belasan korban luka masih menjalani perawatan. Di sisi lain, penyidikan kepolisian mulai mengerucut pada faktor kelaikan kendaraan.

Dari identifikasi yang berhasil dilakukan, korban berasal dari berbagai daerah. Sebanyak 4 orang dari Klaten, 4 orang dari Boyolali, 4 orang dari Bogor, dan 4 orang lainnya dari Yogyakarta, Jakarta, serta Tangerang.

Sementara itu, korban luka-luka masih dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Semarang.  “Di rumah sakit ini menangani 9 korban kecelakaan bus terguling di tol, lima orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang untuk rawat jalan karena luka sudah membaik,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Adhyatma, Kinetika Sinarti, Selasa, 23 Desember 2025.

Dari sembilan korban yang dirawat di RSUD Tugurejo, dua orang masih memerlukan perawatan intensif. Mereka adalah Nyimas Jihan, 26, yang mengalami patah tulang lengan kiri dan akan menjalani operasi, serta Marno, 30, yang mengalami trauma dada dan telah dipasang alat Water Sealed Drainage (WSD). Rumah sakit telah mengerahkan tim medis terbaik, termasuk dokter spesialis bedah tulang dan bedah umum, untuk menangani korban.
 

Penyidikan yang dilakukan Polrestabes Semarang kini semakin mendalam. Hasil pemeriksaan sementara terhadap sopir bus yang telah ditetapkan sebagai tersangka menunjukkan bahwa pengemudi tidak dalam kondisi mabuk atau di bawah pengaruh narkotika.

“Sopir masih terus kita periksa dan dalami untuk mengungkap kejadian sebenarnya hingga mengakibatkan bus tidak terkendali dan terguling,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Syahduddi.


Evakuasi bus Cahaya Trans dengan nomor polisi B 7201 IV yang terguling di Simpang Susun Exit Tol Krapyak Kota Semarang, Senin (22/12) dini hari hingga menewaskan 15 penumpang. MI

Tim penyidik sedang mendalami kondisi teknis kendaraan, situasi jalan, serta faktor-faktor lain yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan. Temuan krusial dalam penyidikan datang dari Kementerian Perhubungan. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, mengungkapkan bahwa bus bernomor polisi B 7201 IV tidak terdaftar sebagai angkutan pariwisata maupun angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Hasil pengecekan lebih lanjut menunjukkan bus tersebut terakhir melakukan uji berkala pada 3 Juli 2025.

“Hasil ramp check kendaraan yang dilakukan pada tanggal 9 Desember 2025 dinyatakan tidak laik jalan dan dilarang operasional,” tegas Aan Suhanan.

Fakta bahwa bus beroperasi dalam kondisi tidak laik jalan menjadi sorotan utama yang diduga kuat berkontribusi pada tragedi yang menewaskan 16 orang ini. Penyidikan gabungan antara kepolisian dan Kementerian Perhubungan masih terus berlangsung untuk mengungkap secara tuntas semua pihak yang bertanggung jawab.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)