Bencana di Bali Meningkat pada 2025, Tembus 50 Kejadian

Kondisi banjir di Kota Denpasar, Bali. MI

Bencana di Bali Meningkat pada 2025, Tembus 50 Kejadian

Lukman Diah Sari • 3 December 2025 09:25

Denpasar: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat jumlah peristiwa bencana selama Januari-Oktober 2025 melampaui kondisi sepanjang tahun 2024. Menurut catatan BPBD Bali, jumlah bencana pada 2025 meningkat.

“Berdasarkan data BPBD kabupaten/kota yang dihimpun melalui Sistem Informasi Kebencanaan, sepanjang Januari hingga akhir Oktober 2025 tercatat sedikitnya ada 50 kejadian bencana, dibandingkan dengan periode 2024, sepanjang Januari hingga akhir Desember 2024 tercatat 41 kejadian,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Teja Bhusana, di Denpasar, melansir Antara, Rabu, 3 Desember 2025.


Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Teja Bhusana Yadnya bahas antisipasi bencana memasuki musim hujan di Denpasar, Selasa 2/12/2025. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Dia menyampaikan ada 50 kejadian sepanjang Januari-Oktober 2025 didominasi cuaca ekstrem dan banjir. Dari bencana itu, kata dia, mengakibatkan 41 korban meninggal, 18 luka-luka, 812 warga mengungsi atau terdampak.

“Kerusakan 1.463 bangunan, 129 jaringan jalan dan jembatan, serta luas lahan terbakar sekitar 76 hektare, dengan estimasi kerugian kurang lebih Rp145,4 miliar,” ungkap Teja.

Sementara 41 bencana sepanjang 2024 mengakibatkan 33 korban meninggal, 21 luka-luka, kerusakan 391 bangunan dan satu jaringan jalan serta jembatan. Saat itu pendistribusian air bersih sebanyak 1.604 ribu liter, luas lahan terbakar 295,33 hektare dengan estimasi kerugian sekitar Rp11,8 miliar atau jauh lebih rendah dibanding tahun ini.

“Data komparatif ini menunjukkan bahwa bencana hidrometeorologi di Bali tidak hanya meningkat frekuensinya dari tahun ke tahun, tetapi juga semakin besar dampaknya terhadap keselamatan, sosial ekonomi, dan infrastruktur masyarakat,” kata Kalaksa BPBD Bali itu.

Kondisi pascabanjir di Kabupaten Jembrana, Bali. Metro TV

Memasuki musim hujan hingga 2026, BPBD Bali meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan longsor yang perlu diperkuat di seluruh wilayah Bali. Pemprov Bali telah memetakan daerah dataran rendah dan bantaran sungai di Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, dan Jembrana yang berpotensi terdampak banjir.

Sementara di kawasan perbukitan seperti Bangli, Karangasem, Buleleng, Tabanan, dan sebagian Gianyar perlu waspada risiko longsor saat hujan intensitas tinggi. Selanjutnya, di kawasan-kawasan rawan, Teja memastikan seluruh unsur penanggulangan bencana telah berada dalam status siap operasi. Seluruh armada, personel TRC, instansi teknis terkait, relawan, dan pecalang disiagakan untuk memastikan respons cepat apabila cuaca ekstrem memicu insiden di lapangan. Dia menegaskan bahwa kesiapsiagaan ini bukan untuk menimbulkan kekhawatiran publik, tetapi agar masyarakat merasa aman karena pemerintah hadir sebelum bencana, bukan hanya setelah bencana terjadi.

“Pemprov Bali mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan, aktivitas di sungai, tebing, dan kawasan pesisir perlu dihindari selama hujan deras,” kata Gede Teja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)