Efek Perlambatan Ekonomi AS dan Tiongkok Lebih Besar dari Resesi Jepang dan Inggris

Ilustrasi. Foto: Freepik

Efek Perlambatan Ekonomi AS dan Tiongkok Lebih Besar dari Resesi Jepang dan Inggris

Annisa Ayu Artanti • 21 February 2024 19:10

Jakarta: Perlambatan ekonomi global khususnya di dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok akan berdampak ke Indonesia. 

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, dibandingkan dengan kondisi resesi ekonomi yang menimpa Jepang dan Inggris, dampak dari perlambatan ekonomi dua negara itu lebih besar.

Laju ekonomi Indonesia akan terganggu karena dua negara itu merupakan mitra utama perdagangan.

"Kalau dalam pengamatan saya, Jepang dan Inggris itu relatif lebih lemah pengaruhnya terhadap Indonesia, dibandingkan dengan (perlambatan ekonomi) Tiongkok dan Amerika," kata Faisal dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 21 Februari 2024.
 

Baca juga: 

Menkeu: Resesi Jepang dan Inggris Sudah Diprediksi

Efek pelemahan ekonomi AS dan Tiongkok dirasakan dunia

International Monetary Fund (IMF), kata Faisal telah memprediksi pertumbuhan negeri Tirai Bambu itu di 2024 akan melemah 1 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat akan turun menjadi dari 2,1 persen menjadi 1,5 persen.

Secara kumulatif Tiongkok dan AS menyumbang 41 dan 22 persen terhadap pertumbuhan ekonomi dunia dalam 10 tahun terakhir. Oleh karena itu, jika kedua negara itu mengalami guncangan ekonomi akan terasa ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Menurutnya, perlu strategi untuk mengantisipasi pelambatan laju ekonomi yang dialami oleh kedua mitra dagang utama Indonesia tersebut supaya visi Indonesia Emas 2045 bisa terwujud.

"Jadi ke depan Tiongkok ini akan terus diperkirakan tumbuh lebih lambat, sehingga dalam kondisi ini perlu waspada," ujar dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)