Kecerdasan Buatan Solusi Atasi Maraknya Kebocoran Data

Kecerdasan buatan. Foto: Unsplash.

Kecerdasan Buatan Solusi Atasi Maraknya Kebocoran Data

Arif Wicaksono • 27 August 2024 16:02

Jakarta: Perusahaan teknologi mengatasi masalah pengelolaan dan keamanan data pribadi di ekosistem Web2 dan Web3 dengan kecerdasan buatan. Di ekosistem Web2, kebocoran data pribadi terus menerus terjadi dan yang terbaru adalah kebocoran di Pusat Data Nasional yang berdampak signifikan bagi perekonomian nasional. Banyaknya celah keamanan di ekosistem Web2 membuat banyak orang mulai berpikir untuk beralih mengandalkan teknologi di ekosistem Web3.
 

Baca juga: Indonesia Potensi Pasar Besar untuk Kecerdasan Buatan


Mantan CEO dan Founder Toko Crypto, Pang Xue Kai, mengatakan berbagai masalah kebocoran data merugikan pemilik data pribadi. Menurutnya, ekosistem Web2 tidak memungkinkan pemilik data pribadi mengelola dan mengontrol data mereka. Dia menjelaskan, ForU.AI hadir di tengah ekosistem Web3 yang semakin matang, terlihat dari berbagai peningkatan teknologinya, seperti protokol Layer 2 hingga aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang ramah pengguna.

"Di Indonesia, adopsi teknologi Web3 juga sudah tidak hanya sebatas pada perdagangan kripto tetapi juga sudah masuk ke aspek pengelolaan aset digital, Decentralized Autonomous Organizations, hingga memonetisasi data pribadi," ujar Kai dikutip Selasa, 27 Agustus 2024.

Di awal kemunculannya beberapa tahun lalu, ekosistem Web3 dan teknologi yang ada didalamnya masih berada di tahap awal. Meski banyak inovasi dan antusiasme, ekosistem Web3 masih di isi oleh berbagai proyek yang bersifat eksperimental, sebatas mengikuti hype, hingga spekulatif.

"Kini, ekosistem Web3 sudah berbeda terlihat dari adopsi teknologi yang lebih masif, jumlah investasi, dan ekosistem pendukungnya Web3 kini tidak lagi terbatas pada kripto," tegas dia.

Dia menuturkan prinsip-prinsip desentralisasi, transparansi, dan kontrol pengguna sudah mulai diterapkan di berbagai industri, mulai dari keuangan dan seni hingga rantai pasok dan media sosial.

Seiring dengan masifnya adopsi teknologi Web3, ForU.AI turut menghadirkan solusi yang memungkinkan pengguna untuk mengelola dan memonetisasi data sesuai kehendak mereka.

ForU.AI dibangun dengan misi membangun ekonomi yang berpusat pada pengguna, menjadikan data sebagai kekuatan yang menghormati hak pengguna, menghargai kontribusi mereka, dan memberdayakan kehidupan digital mereka.

Kombinasi teknologi

ForU.AI merupakan perusahaan pertama yang mengkombinasikan teknologi blockchain, kecerdasan buatan, dan Decentralised Identity (DiD) untuk memfasilitasi interoperabilitas data pribadi di seluruh lingkungan Web2 dan Web3, termasuk pertukaran data di platform e-commerce, asuransi, AdTech, SocialFI, NFT, GameFI, dan lainnya. Penggabungan teknologi ini juga memastikan transaksi dan privasi data yang aman.

"Kami ingin memastikan setiap keputusan dan layanan yang kami tawarkan benar-benar berpusat pada pengguna, memberikan pengalaman yang dipersonalisasi dan sesuai dengan preferensi mereka di berbagai platform digital," ujar Kai.

Dia menuturkan pemilik data pribadi yang memonetisasi data mereka sesuai dengan preferensi masing-masing akan menerima insentif dalam bentuk ForU.AI Token (FUT) yang memiliki nilai moneter nyata dan dapat dipertukarkan di pasar kripto.

Saat ini, ForU.AI terus mengembangkan basis penggunanya melalui berbagai inisiatif. Salah satunya dengan mengembangkan gamifikasi melalui mini-app aplikasi Telegram yang mulai banyak digunakan oleh pengguna di Indonesia, setelah kemunculan Hamster Combat hingga NOT Coin.

Pengguna juga bisa mendapatkan berbagai insight yang dianalisis oleh teknologi AI berdasarkan data pribadi masing-masing pengguna. Ke depannya, ForU.AI akan menyediakan fitur discovery yang memberikan analisis AI tentang berbagai aspek kehidupan pengguna, seperti karir, kesehatan, hubungan pribadi, produk asuransi, hingga menjadi pusat direktori bagi komunitas pengguna

Sejak meluncurkan aplikasi Beta, ForU.AI telah memiliki lebih dari 30 ribu pengguna dengan 30 ribu daily active user (DAU) melalui platform Untukmu.AI.

"ForU.AI secara aktif terus membangun kolaborasi dengan ekosistem Web2 dan Web3, seperti Toko Crypto, Untukmu.AI, Safepal, Reku, Mind Blowon, Nvidia, IBM, dan Microsoft," kata dia.

ForU.AI juga bekerja sama dengan PolygonID, TON Blockchain, dan TOP Network untuk menciptakan ekosistem yang kuat dan kolaboratif untuk mendorong adopsi teknologi Web3 di berbagai sektor, termasuk di industri AI. Saat ini, ForU.AI terus mengembangkan kolaborasi dengan menjajaki potensi kerja sama dengan sejumlah platform exchange crypto terbaik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)